Mohon tunggu...
Handy Fernandy
Handy Fernandy Mohon Tunggu... Dosen - Pelaku Industri Kreatif

Dosen Sistem Informasi Universitas Nahdatul Ulama Indonesia (Unusia) Pengurus Yayasan Gerakan Indonesia Sadar Bencana (Graisena)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Slank Me, Lebih dari Sekadar Recycle Lagu

29 April 2015   21:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:32 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_380856" align="aligncenter" width="560" caption="dok pri"][/caption]


“Tanpa televisi (seniman) tidak akan mati, tetapi tanpa ide baru kita akan mati”- Jflow

Hari ini (29/4) Jflow merilis video klip single terbarunya yang berjudul Slankme lagu ini merupakan lagu recycle dari potongan lagu yang berjudul “Ku Tak Bisa” dari album Plur milik band Kenamaan Indonesia Slank. Lagu ini tidak dibawakan sendiri oleh Jflow tetapi berduet dengan Nath The Lion penyanyi beraliran reggae.

Lagu Ku Tak Bisa yang di recycle ulang oleh Jflow disambut baik oleh Slank, menurut lead vocal band Slank Kaka lagu ini merupakan sebuah inovasi baru, sementara gitaris Slank Ridho menganggap apa yang dilakukan oleh Jflow adalah hal yang keren, beda namun tidak merubah rasa dari lagu itu sendiri.

Acara rilis single Slank Me ini dilakukan di kantor Google Indonesia yang beralamat di Jl. Asia Afrika No.8 Gelora Bung Karno Sentral Senayan 2 Office Tower, Lt. 28 Kelurahan Gelora, Tanah Abang Jakarta Pusat Ini berlangsung meriah karena dihadiri oleh media, blogger hingga komunitas Go Ojek.

[caption id="attachment_380859" align="aligncenter" width="560" caption="Dok Pri"]

1430318445741752388
1430318445741752388
[/caption]

Ada hal yang unik terkait video klip single Slank Me, disini Jflow mengajak 40 orang public figure di Indonesia yang merupakan teman dekat dari Jflow, nama-nama musisi papan atas mulai Gleen Fredly sampai Ello hingga artis ternama seperti Chicco Jerikho hingga Moudy Koesnaedi ikut serta dalam pembuatan video klip.

Proses pembuatan video klip bisa dibilang memiliki banyak kendala, antara lain proses yang molor, yakni video klip yang semula direncanakan akan dibuat bulan Februari namun ditunda hingga bulan April. Melalui tangan dingin Patrick Effendi,rekan Jflow sekaligus sutradara video klip berhasil membuat video klip Slank Me hanya satu hari saja yakni dimulai dari pukul 08.00 s/d 22.00.

[caption id="attachment_380858" align="aligncenter" width="560" caption="dok pri"]

1430318379913508619
1430318379913508619
[/caption]

Video klip sendiri menceritakan proses perjalanan menonton konser Slank. Menurut pengakuan JFlow banyak pesan yang diambil jika memperhatikan dengan detail maka ada beberapa adegan yang memiliki makna seperti keberagaman dan perbedaan. Kejutan di akhir video klip adalah munculnya Slank dan ikut bernyanyi dalam lagu ini.

Menurut Jflow memilih mendaur ulang lagu Slank adalah sebuah kesempatan langka dan beresiko karena mengandung banyak hal antara lain fans Slank yang berjumlah 12 juta atau 5% penduduk Indonesia adalah penggemar Slank. Lalu Jflow juga mengatakan bahwa memilih lagu Ku Tak Bisa karena merupakan salah satu lagu Slank yang paling ia sukai.

Konsep recycle sendiri akan menggabungkan 3 unsur warna musik yakni music aliran Hip-hop, Reggae dan Rock Blues.

Sebagai seniman musik yang mengambil jalur indie untuk berkarya Jflow dituntut untuk kreatif, untunglah menurutnya ada dunia digital, menurutnya berkarya di dunia maya merupakan hal paling fair dalam mempromosikan karyanya dan Jflow menganggap bahwa dunia digital merupakan masa depan industri musik.

[caption id="attachment_380860" align="aligncenter" width="560" caption="Saya dan JFlow"]

14303184831689287072
14303184831689287072
[/caption]

Video Klipnya:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun