Komoditas tanaman pangan yang memiliki peranan penting terhadap ketahanan pangan dan perekonomian negara selain tanaman padi adalah tanaman jagung. Jagung tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan tetapi juga digunakan sebagai bahan baku pakan, industri dan bahan bakar alternatif (biofuel).
Penanganan pascapanen yang tepat akan meningkatkan ketersediaan hasil pertanian yang bermutu, meningkatkan daya saing dan meningkatkan akses pasar. Penanganan yang kurang baik akan menyebabkan kerusakan biji sehingga menurunkan mutu dan harga jual yang rendah. Penanganan pascapanen jagung dimulai dari proses pengeringan, pemipilan, pembersihan/penyortiran dan penyimpanan.
Pengeringan
Pengeringan merupakan suatu kegiatan atau upaya menurunkan kadar air sesuai standar untuk diproses ke tahap selanjutnya atau untuk disimpan. Proses pengeringan jagung dilakukan dalam waktu 24 jam setelah panen. Standar mutu perdagangan untuk kadar air jagung adalah 14%, untuk biji yang akan disimpan kadar air sebaiknya 12%, sehingga jamur tidak tumbuh dan respirasi biji rendah. Jagung dapat dikeringkan dalam bentuk tongkol berkelobot, tongkol tanpa kelobot, atau jagung pipilan.
Pengeringan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui pemanfaatan sinar matahari dan penggunaan mesin pengering. Untuk penjemuran di bawah sinar matahari, dapatdilakukan dilantai dengan alas anyaman bambu atau dengan cara diikat dan digantung. Waktu penjemuran memakan waktu 7 -- 8 hari. Pengeringan dengan menggunakan mesin pengering saat ini dianggap lebih efektif karena dapat menghemat tenaga, lebih cepat dan tidak tergantung pada cuaca. Mesin pengering dapat digunakan setiap saat dan dapat dilakukan pengaturan suhu sesuai dengan kadar air biji jagung yang diinginkan.
Pemipilan
Pemipilan adalah pemisahan biji jagung dari tongkolnya. Pemipilan dapat dilakukan bila tongkol sudah kering dan kadar air biji tidak lebih dari 18%, yaitu bila dipipil dengan tangan lembaga tidak tertinggal pada janggel. Pipilan jagung pada kadar air tersebut lebih mudah dan kerusakan mekanis dapat ditekan. Untuk efektivitas waktu dan tenaga pemipilan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin pemipil jagung. Cara kerja alat ini adalah memisahkan butir jagung dari tongkolnya. Kualitas pemipilannya sangat baik karena persentase biji yang rusak/ cacat serta kotoran yang dihasilkannnya sangat kecil.
Penyortiran
Penyortiran dan pembersihan jagung dilakukan setelah jagung terlepas dari tongkol, biji-biji jagung harus dipisahkan dari kotoran. Penyortiran dilakukan dengan memisahkan antara sisa-sisa tongkol, biji pecah, biji hampa dan kotoran selama petik atau pada waktu pengumpulan. Penyortiran bertujuan agar biji sehat dan baik dapat terhindar dari serangan jamur dan hama selama masa penyimpanan.
Penyimpanan