Mohon tunggu...
handrini
handrini Mohon Tunggu... Lainnya - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional

world are wide, but there's only small spot to make a mistake, Be wise, get grow, so can mature at the same time. be wise it's not easy eithout make wisely as a habit

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Superweapon: The Making of MX

6 Maret 2012   07:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:27 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laksana membuka kotak pandora....blummm...seperti itulah yang saya rasakan ketika mencoba semakin mendalami industri pertahanan. Meski terus terang semakin dioprek-oprek,semakin ga ngarti....wkwkkwkkkk....

Salah satunya saya mencoba membuka dan membaca meski tertatih buku berjudul “SUPERWEAPON: The Making of MX” karya John Edwards. Ada sepenggal kisah unik di balik kepemilikan buku ini. Buku ini salah satu koleksi perpustakaan tempat saya bekerja. Suatu hari perpustakaan itu “membuang” beberapa koleksi yang dianggap tidak berharga lagi. Bersama para peneliti lain saya asik menjadi pemulung. Salah satunya buku ini yang saya ambil dari tempat yang tidak lagi layak untuk buku yang menurut saya “amazing”.

Tidak sekedar karena ternyata bersumber dari http://www.abebooks.com/Superweapon-Making-M-X-John-Edwards/861146495/bd, buku yang dijual www.anybook.biz (Lincoln, LIN, Inggris) ini memiliki rating empat bintang atau harganya yang dipatokharga: US $ 1,58
dengan biaya pengiriman: US $ 11,84 tapi lebih dari itu buku ini memuat kisah yang tidak biasa dari perjalanan sebuah kebijakan produksi senjata super yaitu misil MX.

Apa itu rudal alias misil itu ? Peluru kendali (disingkat: rudal), peluru berpandu atau misil adalah senjata roket militer yang bisa dikendalikan atau memiliki sistem pengendali otomatis untuk mencari target atau menyesuaikan arah. Dalam penggunaan sehari-hari, istilah "misil" merujuk kepada roket dengan sistem kendali, sedangkan "roket" digunakan untuk roket tanpa sistem kendali. Perbedaan utama di antara dianggap sangat sedikit selain perbedaan sistem kendali.

Buku yang disusun pada tahun 1981 berdasarkan data diantaranya dari perpustakaan Kongres Amerika Serikat serta keterangan berbagai narasumber seperti Letjend Kelly H. Burke, Senator Paul Laxalt, Senator Thomas McIntyre, Mayjend John Toon, Ambasador Paul Warnke, Harold Brown dan masih banyak nama lainnya ini menganalisis berbagai pemikiran dibalik kebijakan pengembangan rudal MX.

Buku ini menarik karena tak sekedar karena kisahnya terjadi pada tahun 1974 menyuplik berbagai polemik kebijakan yang diambil seputar nama-nama besar mulai dari Jimmy Carter, Genry Kissinger, John Kennedy, Pentagon, Jenderal Richard Ellis dan lainnya namun bagaimana polemik kebijakan membuat rudal MX yang kompleks ditampilkan demikian detail.

Meski dalam menganalisis pemikiran di balik kebijakan pengembangan rudal MX tersebut si penulis yang merupakan wartawan Australia ini juga mengemukakan berbagai fakta mulai dari proses pengembangan rudal MX secara faktual serta menambahkan beberapa keterangan untuk memudahkan kita memahami situasi yang terjadi pada waktu itu.

Dalam mengungkapkan kisah ini penulis seolah mengarahkan pada suatu kesimpulan bahwa keputusan untuk menciptakan “Monster” bernama rudal MX tersebut bukan kesalahan siapa-siapa melainkan ""its roots lay in changing technology" alias sebuah peristiwa biasa yang merupakan dampak dari perkembangan tehnologi.

Buku tentang pembuatan misil MX (for Missile-eXperimental) ini berkisah diantaranya tentang sepak terjang James Schlesinger sebagai Menteri pertahanan dimasa pemerintahan Presiden Nixon (:James Rodney Schlesinger adalah seorang politisi senior yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada tahun 1973 sampai 1975 dibawah kepemimpinan Presiden Richard Nixon). James Schlesinger mengungkapkan berbagai dalil cemerlang yang membuat publik mendukung strategi pengembangan nuklir sehingga akhirnya mendapat persetujuan dari Presiden Richard Nixon pada tahun 1974.

Salah satu gagasan yang dikemukakan James Rodney Schlesinger adalah membangun pertahanan yang kuat merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan perdamaian. Tujuan dari pengembangan misil atau rudal MX bukan untuk menghancurkankota-kota musuh melainkan lebih pada upaya untuk menangkis serangan dengan memukul target atau sasaran militer terlebih dulu. Alasan-alasan itu berhasil membuat Jimmy Carter yang semula mengambil sikap oposisi menjadi menyetujui gagasan tersebut meski persetujuan tersebut diberikan tidak terlepas dari adanya tekanan dari Pentagon dan para kontraktor bidang pertahanan yang juga membuat Presiden selanjutnya Reagan melanjutkan kebijakan yang sama.

Herbert Scoville (ahli senjata nuklir) menyatakan hasil analisanya bahwa rudal atau misil MX merupakan sistem yang dirancang untuk menghancurkan rudal Soviet di silo yang merupakan senjata utama. Intinya jika mereka berhasil mengembangkan rudal antibalistik maka Uni Sovyet tidak akan mampu mengalahkan mereka (:karena pada saat kebijakan tersebut dibuat Uni Sovyet merupakan negara adi daya musuh Amerika Serikat di era perang dingin).

Kira-kira itulah isi dari buku setebal 273 halaman itu. Namun yang menarik kebijakan yang terus dikembangkan oleh Presiden Reagan ini mendapat tentangan yang tidak sedikit dengan berbagai cara diantaranya melalui lagu “MX Missiles” yang ditulis Andrew Wegman Bird.

Saat ini misil telah berkembang biak dengan suksesnya seperti Hatf I , Ghaznavi I, Shaheen I & II (Pakistan) ; Pluton (Prancis) ; Dong-Feng 4 (DF-4), Dong-Feng 5 (DF-5), Dong-Feng 31 (DF-31), JL I & II (China) ;AGM-48 Skybolt, LGM-118A Peacekeeper, Trident II, UGM-27 Polaris, UGM-73 Poseidon, SM-65 Atlas, Atlas II sd Atlas V, Titan I I & II (Amerika).

Indonesia sendiri telah berhasil mengembangkan teknologi roket buatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) yaitu RX320 yang berhasil diluncurkan pada 2008, RX420 serta terakhir RX520. Roket RX-420 adalah roket dengan diameter 420 mm,panjang 6 m dan berbobot 1 ton.Roket ini menggunakan bahan bakar solid-komposit yang ketika diluncurkan ke angkasa memiliki jangkauan 100 km dengan kecepatan hingga 4,5 mack atau 4,5 kali kecepatan suara.

Roket RX520yang lebih besar dan memiliki daya jangkau lebih jauh dibanding RX420. RX520 memiliki kecepatan maksimal 1,7 km/detik. RX520 ini memiliki panjang hingga 8,8 meter dengan bahan bakar propelan padat seperti jenis roket lain. Daya jangkau roket RX520 mencapai 200 km, dua kali lipat dibanding RX420.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun