Mohon tunggu...
handrini
handrini Mohon Tunggu... Lainnya - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional

world are wide, but there's only small spot to make a mistake, Be wise, get grow, so can mature at the same time. be wise it's not easy eithout make wisely as a habit

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sisi Lain Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq

27 Januari 2016   15:45 Diperbarui: 27 Januari 2016   16:01 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto ini saya ambil karena saya takut "lupa" akan berbagai hal penting yang harus kami perhatikan dalam penyusunan substansi RUU Penyiaran.

Pembahasan demi pembahasan yang kami lakukan jauh dari hiruk pikuk liputan media. Pun jauh dari kemewahan. Pembahasan yang meletihkan? Sudah pasti. Membosankan? apalagi. Tapi semua itu luruh ketika saya melihat keseriusan beliau dalam berpikir dan menyampaikan aspirasi demi aspirasi yang beliau terima. Beliau kerap menjelaskan siapa, kapan aspirasi tersebut dan terutama apa aspirasi yang disampaikan dalam pembahasan. Lalu kami bersama-sama meng-exercise dengan membuka berbagai UU yang lainnya dan berbagai peraturan perundang-undangan lainnya.

Tak jarang kami saling berdiskusi. Disinilah saya banyak mencerna bagaimana sikap seorang pemimpin seharusnya dari sosok Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq yang sangat terbuka dan rendah hati. Kerap kali saat saya lalai, saya teringat contoh yang langsung saya rasakan sendiri - saya pun malu dan meniatkan dalam hati untuk memperbaiki diri. Misalnya saja saat menghadapi anak-anak di rumah misalnya.

Keseriusan dan ketelitian Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq dalam membaca kata demi kata membuat saya juga semakin bersemangat untuk tetap mencermati, merumuskan secara hati-hati setiap substansi yang ada. Segala keletihan dan kebosanan rasanya malu untuk mengemuka bila mengingat teladan yang saya dapatkan. 

Sungguh sangat beruntung kami yang memiliki pemimpin yang sungguh-sungguh memahami dan mengamalkan tuntunan Allah dan Rasullah ^_^ hanya kalimat itu yang kembali melintas di benak setiap mengingat sosok beliau. Terlalu memuji? Mungkin, bagi mereka yang belum mengenal sisi lain beliau. Sebagai manusia tentu tiada luput dari kekurangan. Namun tak salahnya bila kita mengetahui dan mengakui sisi lain dari seseorang yang patut kita jadikan teladan untuk menjadi diri lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun