Yang menarik berbagai interior yang ada dalam kompleks parlemen ini. Rancang interior dan lansekapnya yang ditangani Ir. Slamet Wiransondjaja dan ini banyak mengunakan ornamen seni yang merupakan karya maestro Indonesia. Sebut saja diantaranya But Muchtar dan Ahmad Sadeli.
But Mochtar mendalami pendidikan seni lukis di Seni Rupa ITB & menempuh pendidikan seni patung di New York Sculpture Centre. Sepulang dari dari new York But ditunjuk menjadi Ketua Jurusan Patung di Seni Rupa ITB.
Salah satu karya But Muchtar adalah patung dari perunggu yang dikenal dengan sebutan patung estetika. Patung estetika merupakan perlambang penjelmaan manusia Indonesia yang hakiki, kehendak maupun harapan-harapannya yang disampaikan lewat lembaga perwakilan rakyat. Patung ini juga merupakan perlambang dimensi waktu yang telah ditempuh rakyat Indonesia dari perjalanan masa lalu, masa kini dan masa mendatang.
Selain patung estetika, karyat But Muchtar yang ada di gedung DPR adalah pahatan yang menempel di dinding ruang rapat Komisi V yang terletak di Gedung Nusantara yang berjudul “Semangat Gotong Royong”. Gotong royong merupakan istilah asli Indonesia yang berasal dari kata gotong yang berarti bekerja dan royong yang berarti bersama.
Ahmad Sadeli adalah murid pertama Ries Mulder, seorang pelukis berkebangsaan Belanda. Selain itu Ahmad Saeli juga merupakan dosen yang turut membangun berdirinya Departemen Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB). Salah satu karya Ahmad Sadeli adalah mural berjudul “Kesaksian” yang menempel di dinding ruang rapat Komisi II yang terletak di Gedung Nusantara