Mohon tunggu...
Handra Deddy Hasan
Handra Deddy Hasan Mohon Tunggu... Pengacara - Fiat justitia ruat caelum

Advokat dan Dosen Universitas Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Wisata Keindahan, Religi, dan Sejarah Pantai Padang

5 November 2023   12:45 Diperbarui: 16 November 2023   15:40 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Al Hakim terletak di pinggir Pantai Padang (dokumen pribadi)

Kota Padang di Sumatera Barat merupakan salah satu kota yang mempunyai wisata dalam kota berupa Pantai. Kota Padang terletak sebelah Barat Pulau Sumatera berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.

Pantai Padang adalah salah satu tujuan wisata populer di kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia.

Jika kita mengunjungi kota Padang sangat disayangkan kalau melewati untuk berwisata ke pantai, karena pantainya betul-betul terletak ditengah kota, yaitu sepanjang Jalan Samudera Padang.

Wisatawan kalau tergesa-gesa dan mungkin tidak punya waktu masih bisa menikmati Pantai Padang dengan berkendara menyusuri Jalan Samudera ke arah Bandar Udara (bandara) Minang-Kabau ketika meninggalkan kota Padang melalui udara.

Pantai Padang menawarkan pasir putih yang indah dan ombak yang tenang. Ini adalah tempat yang bagus untuk berjalan-jalan di sepanjang pantai atau berjemur di bawah sinar matahari.

Bagi pecinta kuliner di sepanjang Pantai Padang, akan menemukan berbagai restoran dan warung makanan yang menyajikan hidangan laut segar, seperti ikan bakar, udang, kerang, dan banyak lagi. Ini adalah tempat yang tepat untuk mencoba hidangan khas Padang.

Banyak wisatawan khusus datang ke Pantai Padang untuk menikmati kuliner di sepanjang Pantai. Beberapa rombongan Dinas Pemerintah dan rombongan Reuni akan kita temukan bergerombol seru di Restoran-Restoran yang berjejer disana.

Bagi wisatawan yang punya waktu jangan lewatkan pemandangan matahari terbenam (sunset) Pantai Padang.

Pantai Padang juga terkenal dengan pemandangan matahari terbenam yang spektakuler. Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati matahari terbenam yang mempesona di sini.

Menikmati sunset dapat dilakukan dengan duduk sendiri atau bersama pasangan di bebatuan penyangga ombak atau sambil menikmati minuman di warung-warung pinggir pantai.

Pada waktu hari libur atau weekend ada kegiatan yang populer di sepanjang Pantai Padang pada pagi hari.

Masyarakat kota Padang atau wisatawan banyak yang suka berolahraga berjalan kaki atau jogging di sepanjang pantai, terutama saat libur atau akhir pekan pada pagi hari.

Nampaknya ini adalah cara yang baik untuk menikmati pemandangan laut pada waktu pagi yang indah sambil menjaga kebugaran fisik.

Selain berjalan, jogging sepanjang pantai, wisatawan juga bisa menikmati para nelayan menarik jala untuk mendapatkan ikan. 

Yang lebih menyenangkan adalah pengalaman ikut berpartisipasi rame-rame bersama nelayan menarik jala. Nelayan tidak akan keberatan apabila wisatawan juga ikut menarik jala, berpura-pura seperti nelayan.

Bahkan, kalau ingin mendapatkan ikan segar langsung dari laut, itulah saatnya, karena hasil tangkapan jala tersebut oleh nelayan langsung dijual di tempat.

Kapal nelayan di Pantai Padang (dokumen pribadi)
Kapal nelayan di Pantai Padang (dokumen pribadi)

Pantai Padang yang luas dan pemandangan alam yang menarik membuatnya menjadi tempat yang sempurna untuk berolahraga dan bersantai.

Bukit Siti Nurbaya.

Bagi beberapa orang penggemar sastra pasti akan paham dengan nama Siti Nurbaya. Siti Nurbaya adalah salah satu novel klasik karya Marah Rusli yang terkenal.

Novel ini diterbitkan pada tahun 1922 dan menjadi salah satu karya sastra Indonesia yang penting.

Novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli menjadi salah satu karya klasik yang penting di Indonesia karena menceritakan beragam tema sosial dan budaya yang relevan dengan masyarakat Indonesia pada masanya.

Novel ini menyoroti konflik dalam hubungan perkawinan dan keluarga, termasuk masalah perjodohan yang dipaksakan. Tokoh Datuak Maringgih yang telah berumur dan kaya berusaha memaksa gadis mentah Siti Nurbaya untuk dikawininya karena keluarga Siti Nurbaya dibelit hutang kepadanya.

Marah Rusli dengan canggih menggambarkan ketidakadilan sosial, terutama terkait dengan penindasan terhadap rakyat kecil oleh para penguasa dan kolonialisme Belanda. Ini mencerminkan kondisi sosial pada masa itu.

Siti Nurbaya yang merupakan tokoh utama dalam novel ini, merupakan contoh perempuan yang kuat dan memiliki keteguhan hati dalam menghadapi cobaan dan konflik dalam hidupnya. Kisahnya mewakili semangat perjuangan perempuan yang menginspirasi.

Dalam novel ini juga memperkenalkan pembaca kepada budaya Minangkabau, dengan bahasa, adat-istiadat, dan nilai-nilai budaya yang menjadi latar belakang cerita.

Novel ini sangat populer bahkan sempat salah satu televisi swasta mengangkatnya menjadi sinetron bersambung dan sangat disukai oleh penonton.

Kombinasi tema-tema ini, bersama dengan narasi yang mendalam dan karakter yang kuat, menjadikan "Siti Nurbaya" sebagai karya sastra yang penting dan masih relevan dalam budaya sastra Indonesia.

Selain itu, novel ini juga menggambarkan realitas sosial pada masa kolonialisme Belanda, yang memberikan wawasan tentang sejarah dan kondisi sosial pada saat itu.

Foto di pinggir Pantai Padang dengan latar belakang Bukit Siti Nurbaya (dokumen pribadi)
Foto di pinggir Pantai Padang dengan latar belakang Bukit Siti Nurbaya (dokumen pribadi)
Apabila wisatawan berkunjung ke Pantai Padang bisa mengingatkan akan  kejadian-kejadian yang diceritakan dalam novel tersebut karena dari Pantai Padang, wisatawan bisa memandang Bukit Siti Nurbaya.

Bukit Siti Nurbaya adalah salah satu ikon kota Padang, Sumatera Barat, yang terletak di dekat Pantai Padang. 

Dari Pantai Padang, wisatawan dapat melihat latar belakang bukit ini dengan pemandangan yang indah. Bukit Siti Nurbaya sering juga dijuluki "Bukit Paragliding" karena popularitasnya di kalangan penggemar paralayang.

Foto dengan latar belakang bukit Siti Nurbaya dan Masjid Al Hakim (dokumen pribadi)
Foto dengan latar belakang bukit Siti Nurbaya dan Masjid Al Hakim (dokumen pribadi)
Dengan berdiri di Pantai Padang, wisatawan bisa menikmati pemandangan laut yang menakjubkan sambil melihat Bukit Siti Nurbaya di kejauhan.

Ini adalah pengalaman yang menawan, terutama saat matahari terbenam, ketika warna langit dan bukit menciptakan pemandangan yang memukau. Jadi, jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan momen-momen indah ini saat mengunjungi Pantai Padang.

Wisata Religi di Pantai Padang.

Di sepanjang Pantai Padang ada beberapa Masjid yang cukup spektakuler karena keindahannya.

Masjid Al Hakim terletak di pinggir Pantai Padang (dokumen pribadi)
Masjid Al Hakim terletak di pinggir Pantai Padang (dokumen pribadi)

Di antaranya ada Masjid Jami' Al-Kamil, Masjid Al-Hakim dan Masjid Mujahidin Padang. Sekarang yang sangat populer bagi wisatawan Muslim ketika mengunjungi kota Padang adalah shalat di Masjid Al Hakim di Padang, Sumatera Barat.

Masjid Al Hakim memang dikenal sebagai salah satu masjid yang memiliki lokasi yang indah, terletak di pinggir Pantai Padang.

Keindahannya terletak pada pemandangan laut yang menakjubkan, yang dapat dinikmati oleh jamaah yang datang untuk beribadah.

Dengan arsitektur yang khas, masjid ini menjadi salah satu daya tarik wisata religi di pinggir Pantai Padang.

Pantai Padang Juga Punya Landmark Sejarah Indonesia.

Selain mempunyai pemandangan Pantai yang indah, Pantai Padang juga mempunyai landmark sejarah Indonesia.

Tugu Perdamaian adalah salah satu landmark yang sangat terkenal di Pantai Padang.

Tugu Perdamaian di Pinggir Pantai Padang (mhdikhlas@skyscarapercity)
Tugu Perdamaian di Pinggir Pantai Padang (mhdikhlas@skyscarapercity)
Tugu ini memiliki makna sejarah dan simbolis yang mendalam. Tugu Perdamaian merupakan monumen yang didirikan untuk mengenang Perjanjian Linggarjati yang ditandatangani pada tahun 1947, yang kemudian menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Perjanjian ini memiliki arti penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, karena mengakhiri fase Konflik Indonesia-Belanda yang terjadi setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Melalui perjanjian ini, pemerintah Belanda secara de facto mengakui kemerdekaan Republik Indonesia dengan wilayah yang mencakup Jawa, Sumatera, dan pulau-pulau besar lainnya.

Perjanjian Linggarjati memberikan pengakuan internasional terhadap Republik Indonesia, sehingga membuka jalan bagi Republik Indonesia untuk menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Selain sebagai situs sejarah, Tugu Perdamaian juga memiliki daya tarik estetika dengan desain arsitektur yang indah. Banyak wisatawan yang datang ke Pantai Padang mengambil foto di depan tugu ini sebagai kenang-kenangan.

Tugu Perdamaian juga memberikan latar belakang yang menarik untuk pemandangan Pantai Padang.

Pemandangan ini khas dan dapat menciptakan pengalaman yang indah bagi para pengunjung yang ingin menggabungkan aspek sejarah dan keindahan alam saat berkunjung ke Pantai Padang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun