Dari fasilitas bandara yang tersedia Terminal 1 dengan berbagai fasilitas untuk para penumpang terlihat agak berbeda misalnya dibandingkan dengan bandara Narita Tokyo Jepang, termasuk check-in counters, area kedatangan dan keberangkatan, gerai makanan dan minuman, toko-toko ritel, serta area tunggu dan lounge.
Terminal ini juga dilengkapi dengan fasilitas seperti ATM, pusat informasi wisata, dan ruang ibadah (penulis sempat shalat subuh disini karena penerbangan keberangkatan ke Jakarta pagi sekali)
Terminal 1 agar bisa terkoneksi dengan terminal lainnya di Bandara Changi melalui Skytrain, yang merupakan sebuah sistem kereta ringan otomatis yang menghubungkan penumpang antara terminal-terminal tersebut. Skytrain ini memudahkan perpindahan penumpang dengan cepat dan efisien.
Menurut informasi sopir taksi yang membawa penulis dari bandara ke hotel, Singapore saat ini sedang membangun terminal 4 yang lebih hebat, futuristic dan mewah dari terminal-terminal yang sudah ada.
Terminal 1 juga memiliki Pusat Transit, yang menyediakan fasilitas untuk penumpang yang melakukan persinggahan atau transfer (stop over) di Bandara Changi. Pusat Transit ini termasuk area istirahat, area bermain anak, shower, dan fasilitas lainnya untuk kenyamanan penumpang.
Sejak dari Tokyo penulis telah merencanakan perjalanan dan menjelajahi Singapore memanfaatkan waktu transit dalam waktu 18 jam secara efektif. Melalui check in online penulis memilih Hotel Ibis budget di Jalan Joo Chiat Singapore yang terletak di kawasan Katong karena tidak terlalu jauh dari bandara Changi.
Sayangnya fasilitas kamar mandi Hotel Ibis budget tidak sebagus Hotel Henn Na yang terletak di kawasan Asakusa Tokyo yang penulis tempati terakhir ketika meninggalkan Jepang. Bahkan air panasnya nyaris tidak keluar, padahal harga kedua hotel relatif seimbang alias sama.
Kawasan Katong adalah sebuah lingkungan di bagian timur Singapura yang kaya akan sejarah, budaya, dan warisan peranakan Cina. Kawasan ini terkenal dengan arsitektur bergaya peranakan, makanan lezat, serta kedai-kedai tradisional yang menjual makanan dan barang-barang khas.
Tadinya penulis punya rencana untuk menikmati dan berkegiatan hanya diseputar kawasan Katong untuk melihat sejauh mana infrastruktur kawasan ini.
Namun karena Pesawat Scoot yang penulis tumpangi agak sedikit delay sehingga mendaratnya di bandara Changi sudah terlalu sore ditambah penulis merasa masih segar untuk menjelajahi Singapore akhirnya penulis memesan taksi untuk ke Marina Bay.