Mens sana in corpore sano. Didalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat. Istilah latin ini begitu mengakar dalam ingatan. Kalau seorang paruh baya ditanya siapa nama guru menggambarnya sewaktu Sekolah Dasar, mungkin lupa, tapi tidak untuk istilah latin ini. Hampir semua orang hapal.
Maknanyapun banyak yang memahami. Tubuh dan pisik yang kuat sekokoh batu karang akan berdampak secara langsung kepada ketenangan jiwa. Dengan membangun pisik akan berpengaruh kepada kesehatan dan kedamaian jiwa. Bahasa sederhananya, berolahraga akan mengikis rasa stres.
Dalam era modern, manusia menempatkan olah raga (sport) sebagai salah satu bagian kehidupan yang wajib dijalani. Semua paham arti pentingnya berolah raga. Hanya godaan kemalasan yang menghambat untuk tidak melakukannya.
Berlimpahnya informasi tentang manfaat olah raga menuju masyarakat, mulai dari pembahasan serius dari pakar kesehatan, sampai yang "nyeleneh" dari Yutuber, menyemaikan benih motivasi berolah raga.
Beragam jenis olah raga yang bisa dilakukan. Jenis olah raga aerobik yang membutuhkan oksigen untuk memproduksi kalori seperti jalan, jogging, berenang, bersepeda dll. Olah raga anaerobikpun menarik seperti angkat beban (heavy weight), bina raga, dst.
Apapun jenis olah raganya, teh botol minumannya, eh salah, maksudnya akan membuat dampak positif buat tubuh. Diantaranya membangun dan menguatkan otot sehingga membantu tulang menyangga tubuh agar postur tubuh tetap terjaga. Juga memicu terbentuknya hormon beta endorfin, sehingga dapat mood riang (note : hormon endorfin merupakan salah satu hormon kebahagiaan). Darahpun mengalir lancar dengan volume yang memadai, siap untuk medistribusi zat gizi ke bagian tubuh yang paling jauh, sehingga regenerasi sel tidak terganggu. Dengan berolah raga juga membuat organ tubuh kita berfungsi maksimal sesuai kapasitasnya. Misal, paru2 akan mengembang dengan sempurna, hal ini tidak akan terjadi kalau hanya duduk manis didepan tv nonton gossip artis. Apabila dilakukan secara teratur akan membantu meningkatkan stamina dan membuat perfoma harian menjadi bugar. Kalau hanya sekedar naik tangga 10 undakan belum terasa payah dan terengah2.
Tentunya lebih banyak lagi manfaat sebenarnya berolah raga dari yang sekedar diuraikan diatas.
Pengetahuan klinis dari pakar kesehatan, pengetahuan cara berolah raga yang benar dari ahli2 olah raga akan sangat membantu masyarakat untuk ber olah raga efisien dan terhindar dari cedera. Pengetahuan kedokteran sangat relevan untuk menjelaskan motivasi kenapa melakukan olah raga. Cara berolah raga yang benar juga dapat menghindari dari cedera. Alih2 ingin sehat, bisa celaka, bila tidak punya pengetahuan yang memadai melakukan salah satu cabang olah raga. Sebagai ilustrasi ; Seorang kakek berusia 60 tahun ingin berolah raga agar kesehatannya terjaga. Agar tujuannya tercapai sang Kakek harus punya pengetahuan tentang kondisi kesehatannya (harus konsultasi ke dokter). Kakek juga harus memilih cabang olah raga yang cocok dengan kondisi kesehatan dan umurnya (butuh personal trainer atau ahli olah raga).
Pengetahuan olah raga sebagai ilmu mutlak diperlukan. Bertindak tanpa ilmu buta, berilmu tapi tidak bertindak, lumpuh.
Olah Raga Sebagai Kegiatan Masyarakat.
