Mohon tunggu...
Handoyoputro
Handoyoputro Mohon Tunggu... Freelancer - Personal Life Coach

Personal Life Coach, Licensed Practitioner of Neuro Linguistic Programming, Certified Hypnotherapist, Certified Instructor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harmoni 528 Hz: Menelusuri Gelombang Musik yang Menenangkan Jiwa

5 Juni 2024   15:19 Diperbarui: 6 Juni 2024   20:06 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Galeri Desain  Canva 

Bayangkan, di suatu senja yang tenang, ketika matahari mulai tenggelam di ufuk barat, sebuah alunan musik perlahan-lahan mengisi udara. Gelombang suara 528 Hz meluncur dengan lembut, merambat ke setiap sudut ruangan, membawa kedamaian yang tak terlukiskan. Banyak orang yang percaya bahwa frekuensi ini memiliki kekuatan ajaib, yaitu mampu menurunkan kadar kortisol, hormon stres, dan merangsang produksi oksitosin, yang kemudian dikenal sebagai hormon cinta.

Frekuensi 528 Hz, yang sering disebut sebagai "Frekuensi Cinta," telah menjadi subjek penelitian dan perdebatan yang cukup intens. Beberapa penelitian berpendapat bahwa mendengarkan musik dengan frekuensi ini bisa memberikan manfaat psikologis dan fisik yang Luar biasa. Dalam sebuah studi yang kemudian diterbitkan di Journal of Alternative and Complementary Medicine, ditemukan fakta bahwa musik 528 Hz mampu menurunkan tingkat kortisol dalam tubuh secara signifikan. Kortisol, yang sering disebut sebagai hormon stres, jika kadarnya berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kecemasan, depresi, dan gangguan tidur.

Dan keajaiban music 528 Hz tidak hanya berhenti di situ. Gelombang suara ini juga dipercaya bisa memicu pelepasan oksitosin dalam tubuh. Oksitosin, yang sering dijuluki sebagai "hormon cinta," memiliki peran penting dalam membangun ikatan sosial dan kepercayaan. Hormon ini dihasilkan oleh hipotalamus dan disekresikan oleh kelenjar pituitari, mempengaruhi berbagai aspek biologis, fisik, dan psikologis dalam kehidupan manusia.

Manfaat Biologis Oksitosin

Hormon oksitosin memiliki peranan yang sangat penting dalam proses persalinan dan menyusui. Hormon ini merangsang kontraksi rahim selama persalinan dan membantu mengeluarkan ASI selama ibu menyusui. Selain itu, oksitosin juga terlibat dalam proses penyembuhan luka. Studi yang dipublikasikan di Journal of Neuroendocrinology menunjukkan bahwa oksitosin dapat mempercepat proses penyembuhan, dengan cara mengurangi peradangan dan mempercepat regenerasi sel jaringan.

Manfaat Fisik Oksitosin

Dalam ranah fisik, oksitosin dikenal mampu mengurangi rasa sakit. Sebuah penelitian di Pain Medicine menemukan bahwa tingginya kadar oksitosin di dalam tubuh memiliki hubungan yang erat dengan penurunan sensitivitas terhadap rasa sakit. Ini karena oksitosin dapat memblokir sinyal rasa sakit yang dikirim ke otak, memberikan efek analgesik alami.

Manfaat Psikologis Oksitosin

Di sisi psikologis, oksitosin memiliki dampak yang luar biasa. Hormon ini dikenal mampu meningkatkan rasa kepercayaan, empati, dan hubungan sosial. Dalam konteks terapi, oksitosin telah digunakan untuk membantu mengatasi gangguan kecemasan sosial dan autisme. Penelitian yang dilakukan oleh Stanford University menunjukkan bahwa terapi oksitosin dapat meningkatkan kemampuan individu dengan gangguan spektrum autisme untuk berinteraksi sosial dan memahami emosi orang lain.

Oksitosin juga memiliki peranan dalam mengurangi stres dan kecemasan. Saat kadar oksitosin meningkat, tubuh merespons dengan menurunkan tingkat kortisol, memberikan efek menenangkan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan modern yang penuh tekanan. Studi di Psychoneuroendocrinology menemukan bahwa partisipan yang diberikan oksitosin menunjukkan penurunan signifikan dalam tingkat kecemasan dan peningkatan suasana hati secara keseluruhan.

Harmoni 528 Hz dan Oksitosin: Sinergi yang Menakjubkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun