Mohon tunggu...
Handoyoputro
Handoyoputro Mohon Tunggu... Freelancer - Personal Life Coach

Personal Life Coach, Licensed Practitioner of Neuro Linguistic Programming, Certified Hypnotherapist, Certified Instructor

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gambar dan Hypnosis

4 Agustus 2017   08:18 Diperbarui: 4 Agustus 2017   08:36 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang konsultan di bidang pemasaran bercerita kepada saya. Salah seorang Cliennya, distributor nasional gergaji mesin, memintanya agar dibuatklan iklan untuk meningkatkan omset penjualannya.

Beliau kemudian membuat sebuah iklan yang menggambarkan seorang wanita seksi, dan sedang memegang gergaji listrik dengan pose yang sangat menantang. Apa hubungan wanita seksi dan gergaji listrik, sehingga dijadikan bintang iklan untuk mempoluperkannya?

Konsultan pemasaran itu tahu persis,  bahwa yang akan menggunakan peralatan tersebut adalah laki laki. Dan hampir semua laku laki menyukai wanita cantik. Apalagi mereka calon pengguna gergaji listrik seringkali berada di lapangan dan jarang bertemu wanita.

Dan iklannya terbukti sukses meningkatkan omset penjualan. Ternyata  asosiasi "menyenangkan" dari wanita seksi dengan produk gergaji itu, membuat banyak customer tertyarik, dan segera meningkatan penjualan gergaji listrik sang Pengusaha.

 Ternyata teknik asosiasi sangat efektif untuk mempengaruhi kecenderungan seseorang dalam memilih suatu produk. Contohnya adalah ketika salah satu merek aabun cuci terkenal dikepung oleh produk produk lain dengan harga murah, produsennya sabun terkenal tersebut segera mengalami penurunan omset penjualannya..

Slogannya yang sangat terkenal yaitu "membersihkan lebih bersih".  Dilawan dengan berbagai slogan menawan dari para rival, seperti  "lebih wangi",  "tanpa harus mengucek" dan lain lain. Untuk mengatisipasi serbuan "perang slogan dari lawan lawannya, Maka team marketing juga menggunakan strategi asosiasi.

Dalam iklan yang disosialisasikannya, digambarkan ada seorang anak yang kotor, karena bermain membuat bangunan dari pasir. Kemudian dalam narasi disebutkan" jangan halangi bakatnya, karena dia akan menjadi arsitek yang hebat".  Dalam iklan yang disebarluaskan itu, Sabun cuci ini diasosiasikan dengan "calon arsitek hebat". Dan benar, ketika iklan ini diluncurkan, tercatat peningkatan penjualan yang sangat signifikan.

Untuk menguji pengaruh iklan yang dibuatnya terhadap kecenderungan membeli dari customer, Konsultan tesebut melakukan survey. Dalam suatu survey, Dia bertanya kepada responden yang ditemuinya," Mengapa ibu memilih sabun cuci ini ?". Si ibu responden menjawab,"Saya kan pingin anak saya jadi arsitek".

Jadi , dengan teknik tertentu, gambar di di media masa bisa menghypnosis anda. Tentu saja  tergantung kemampuan pembuat iklan menciptakan asosiasi yang pas terhadap kepentingannya.

Handoyoputro

Black Walet Business Coach

Mind Navigator

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun