Mohon tunggu...
fransiscus handoyo
fransiscus handoyo Mohon Tunggu... -

Wiraswasta, tinggal di Yogyakarta, hobi fotografi, traveling Kontak: fransiscushandoyo@yahoo.com.sg

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hidup

8 Mei 2014   08:01 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:44 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Merasa kehilangan karena ditinggal orang yang kita kasihi, sulit sekali untuk melupakannya sekaligus sulit untuk dinalar, mengapa hidup ini hanya sebentar, padahal kehidupan bumi sudah dan masih akan berlangsung milyardan tahun ke depan, umur manusia hanya beberapa puluh tahun saja. Tapi roh/jiwa manusia berumur lebih lama dari umur bumi, abadi dan tidak akan mati. yang menjadi pertanyaan adalah ke manakah perginya jiwa manusia itu dan apa aktivitasnya setelah kematian? Tidak ada yang tahu karena kita belum mengalaminya. Masih misteri.

Bagi saya, hidup adalah kematian yang tertunda, yang tua akan lebih dulu dari yang muda, itu di luar kejadian seperti kecelakaan dan sakit, karena pada waktunya nanti kita pasti mati, tapi jiwa kita akan terus hidup dan ada. Tubuh hanya sebagai sarana untuk hidup tapi akhlak dan perbuatan baik sebagai penuntun jiwa kita di kehidupan selanjutnya.

Kebanyakan kita terkukung pada rutinitas hidup, bekerja, sibuk dengan kehidupan dirinya sendiri, sampai kita sadar sebenarnya untuk apa kita hidup. Hidup kita dinilai dari hubungan kita dengan sesama, agama dan keyakinan akan menuntun hidup kita, berilah senyum, berilah kebaikan itu, berilah rasa hormat kepada sesama manusia dan semua mahkluk. Rumah, Tanah, mobil, perhiasan, uang, gadget, kekuasaan dan jabatan, semua itu akan kita tinggalkan. Jadi apa yang akan kita dapat setelah kematian? Tidak ada.

Jadi carilah harta abadi yaitu kebaikan budi kita yang akan menjadi modal untuk kehidupan yang akan datang. Kalau semua manusia di di dunia ini sadar maka kehidupan di  dunia ini tidak ada yang namanya pembunuhan, perampokan, penindasan, kekerasan, keserakahan, kelaparan dan kemiskinan. Mimpi ya....

Sudahlah... ini hanya unek-unek, semoga hidup kita penuh kebaikan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun