Mohon tunggu...
Handoko Supeno
Handoko Supeno Mohon Tunggu... Dosen - Seorang Penulis Biasa

Seorang penulis biasa yang ingin mengekspresikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Fenomena Adiksi Gadget dan Internet di Indonesia pada Tahun 2020

16 Desember 2020   10:30 Diperbarui: 21 Desember 2020   18:18 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Internet adalah  salah  satu  produk  teknologi  yang  menjadi  kebutuhan  dan  gaya  hidup  manusia  global  sejak  beberapa dekade terakhir termasuk di Indonesia. Tanpa kita sadari, internet telah mengubah gaya hidup, kebiasaan, sosial, ekonomi dan budaya kita. Berbagai aspek kebutuhan dalam hidup dapat diakses melalui internet seperti komunikasi, bisnis, informasi, hiburan, pendidikan dan lainnya. 

Dengan berbagai aplikasi dan fitur yang disediakan menjadikan pengguna internet terus bertambah  secara signifikan, penetrasi pengguna internet di Indonesia kurang lebih mencapai  73.7 %  dari total populasi, angka ini merupakan hasil survey yang dilakukan oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) perioda 2019-2020 (Q2). 

Namun  pemakaian  internet  secara  masif dan  terus-menerus  dapat  memberikan  dampak  positif  atau negatif yang signifikan bagi pengguna dan lingkugan sekitar. Banyak pengguna yang dapat  memanfaatkan  teknologi  ini untuk meningkatkan produktivitas pekerjaan mereka namun tidak sedikit yang mengalami hal sebaliknya akibat penggunaan secara  intensif  hingga  meninggalkan aktivitas pekerjaannya serta memberikan dampak psikologis yang negatif.

Adiksi gadget dan internet adalah kondisi dimana seseorang menggunakan internet secara intensif dan tidak mampu mengendalikannya sehingga menimbulkan kecenderungan negatif secara umum disebut kecanduan internet. Penelitian tentang adiksi internet pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Kimberly Young pada tahun 1996 yang memberikan definisi terhadap adiksi internet dan mengeluarkan instrument assement Internet Addiction Test (IAT). Adiksi ini gadget dan internet ini tidak bisa dianggap ringan, karena akan mempengaruhi kualitas kehidupan seseorang baik psikologis maupun fisiologis seperti:

  • Mata kering
  • Sakit kepala
  • Sakit punggung
  • Gangguan Makan
  • Gangguan tidur
  • Ketidakmampuan untuk menghentikan aktivitas
  • Mengabaikan keluarga dan teman
  • Merasa kosong, tertekan, mudah tersinggung saat tidak online
  • Masalah dengan sekolah atau pekerjaan
  • Memiliki perasaan sejahtera atau euforia saat online

Telah dilakukan studi oleh mahasiswa S3 ITB menggunakan metode survey adiksi internet kepada sejumlah responden berbasis instrument IAT dengan tujuan untuk mengetahui seberapa banyak responden yang diduga mengalami kecanduan internet atau sebaliknya yaitu mampu mengontrol penggunaan internet pada tahun 2020 terutama menangkap fenomenanya setelah pandemik yang secara tidak langsung meningkatkan intensitas penggunaan gadget dan internet pada kebanyakan orang. 

Pada studi tersebut dilakukan survey terhadap 2014 orang responden dengan parameter yang bervariasi seperti sebaran usia dari anak-anak hingga manula, jenis pekerjaan, latar belakang pendidikan, sudah berapa lamakah memakai gadget, hingga durasi pengaksesan social media perhari. Semua parameter tersebut dianalisa dengan menggunakan chi square untuk menghitung korelasinya terhadap adiksi internet maupun gadget berdasarkan instrument IAT (Internet Addiction Test).

Dari hasil pengujian, alat ukur IAT dinilai valid dan handal maka ditemukan bahwa 25% masyarakat indonesia telah masuk kedalam adiksi gadget sedangkan adiksi internet ada dikisaran angka 32%. Adiksi berjenjang mulai dari tingkat rendah, sedang, hingga adiksi parah. Adiksi ini menyebar merata pada pria dan wanita dan tingkat pendidikan yang berbeda2. 

Walau demikian rentang umur yang paling banyak dideteksi kecanduan berada pada generasi muda di 12 hingga 25 tahun. Adiksi gadget dan internet ini ternyata sangat berhubungan dengan lama penggunaan gadget dimana orang-orang yang teradiksi menggunakan gadget lebih dari 6 jam perhari dan level adiksinya dianggap meningkat jika penggunaannya semakin lama.

 Hal ini tentu harus segera ditangani, karena adiksi dan penggunaan berlebihan untuk hal apapun tidak baik. Karena itu ada beberapa rekomendasi yang bisa dilakukan yaitu:

  • Gunakan gadget dan internet kurang dari 6 jam perhari
  • Orang tua membimbing anaknya untuk penggunaan gadget dan internet yang sehat
  • Rehabilitasi bagi orang2 yang sudah terlanjur terkena adiksi yang parah

Semoga dengan tulisan ini, fenomena adiksi internet di indonesia menjadi perhatian lebih bagi masyarakat luas

Penulis:

Handoko Supeno, Suci Aulia, Andik Wijanarko,Rudy Gunawan, Jean Pierre Uwiringiyimana, Dimitri Mahayana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun