ISIS (Islamic State of Iraq and Suriah) adalah organisasi gerilyawan islam Irak dan Suriah, organisasi ini terbentuk dari akibat invasi Amerika Serikat ke Irak pada tahun 2003. Amerika Serikat tidak memilki rencana dan tujuan yang matang membentuk organisasi ini, hingga pada akhirnya atas kalangan Sunni tidak setuju dengan adanya organisasi ini dan melakukan pemberontakan melawan ISIS. Pemberontakan kalangan Sunni mulai muncul. Kelompok teroris seperti Al Qaeda masuk ke Irak dan kelompok-kelompok pemberontak lokal yang terdiri dari kelompok minoritas Sunni mulai bertempur melawan tentara AS.
Kemudian ISIS membentuk negara sendiri yang dideklarasikan oleh Abu Bakar al-Baghdadi pada tanggal 9 April 1999. Proklamasi ini bersifat sepihak, karena tidak ada persetujuan dari Pemerintah Irak atau Pemerintah Suriah. Begitu pula Persrikatan Bangsa-Bangsa (PBB) belum mengakui sebagai negara berdaulat.Ini adalah ironi tragis sejarah, Invasi Amerika Serikat hanya melahirkan kaum teroris yang pada awalnya ingin disingkirkan Amerika Serikat.
Setelah memproklamasikan diri sebagai negara baru, ISIS dipimpin oleh Abu Bakar al-Baghdadi. Dia adalah seorang yang berasal dari suku al-Bu Badri, yang sebagian besar berada di Samarra, Diyala, Baghdad utara dan timur, dan secara historis penduduknya dikenal sebagai keturunan Muhammad. Kemudian Turki al-Binali menyebut bahwa sebelum invasi Amerika Serikat terhadap Irak, Baghdadi menerima gelar doktor dari Universitas Islami Baghdad, yang memusatkan kajian pada kebudayaan, sejarah, hukum, dan yurisprudensi islam.
Sebagai sebuah negara baru ISIS mulai mendapatkan anggaran negaranya melalui perampokan, penjarahan, memeras warga yang melintas daerah yang dikuasai, dan menagih pajak dari anak-anak. Selain itu, ISIS juga mendapatkan anggarannya dari pengontrolan dan menguasai bank, pertanian, kilang minyak, dsb. Bahkan Amerika Serikat memperkirakan kekayaan ISIS mencapai Rp. 20 triliun jika disamakan dengan kurs satu dolar Amerika Serikat sama dengan Rp. 10.000.
Sebagai suatu kelompok terorisme ISIS juga telah menguasai berbagai daerah. Daerah yang dikuasai ISIS cukup besar yaitu meliputi wilayah Irak dan Suriah, kota Raqqah yang berada di Suriah ditetapkan sebagai ibu kota negara. Bila dihitung dalam satuan luas, ISIS telah menguasai wilayah seluas 400.000 km2. Dilihat dari luas wilayah yang dikuasai ISIS, ISIS juga telah memiliki wilayah administrasi kekuasaanya di Irak, seperti wilayah selatan, Diyala, Baghdad, Kirkuk, Salahudin, Anbar, dan Ninewa. Sedangkan di Suriah meliputi wilayah Al Barakah, Al Kheir, Al Raqqah, Al Badiya, Halab, Idlib, Hama, Damaskus, dan wilayah pesisir.
Untuk mendapatkan wilayah-wilayah tersebut tentunya ISIS mebutuhkan tenaga militer yang kuat. Oleh karena itu, ISIS memiliki senjata perang canggih yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Meskipun Khalifah Daulah Islamiyah atau ISIS baru terbentuk tahun 2003, namun ISIS memiliki senjata canggih seperti Tank-55, Tank-72, Humvee, AK-72, Peluncur Roket Osa M79, Peluncur Granat RBG-6, Roket RPG-7s, Howitzer M198, Field Gun Tipe 59-1, ZU-23-2 Anti-Aircraft Gun, FIM-92 Stinger MANPAD, HJ-8, Senjata mesr DShK 1938, dan Jet Tempur MiG. Beberapa senjata canggih yang telah disebutkan itu adalah hasil rampokan dari daerah yang dikuasainya.
              ISIS juga melakukan berbagai kekejaman. ISIS melakukan hal itu kepada semua kalangan umur, tidak memperdulikan anak kecil atau dewasa, ibu-ibu atau bapak-bapak. Investigator mengatakan, ISIS melancarkan kampaye katakutan di Suriah Utara, termasuk mengamputasi, mengeksekusi, dan mencambuk warga disana. Kemudian tubuh orang-orang itu ditempatkan di areal umum. Para perempuan yang dinilai tidak mematuhi aturan berpakaian ISIS juga dicambuk.
Anak-anak juga menjadi korban kekejaman ISIS, anak-anak disana direkrut dan dilatih di kamp-kamp ISIS. Kemungkinan kekerasan ini akan menyebar ke negara tetanga. Hal ini tentu harus dibawa ke International Crimnal Crout, karena ISIS telah menewaskan sekitar 200.000 orang disana. Pada dasarnya ISIS adalah suatu organisasi ilegal yang sedang berusaha membangun Negara Islam di wilayah Irak dan Suriah. Ideologi organisasi ini menarik pelaku jihad dari berbagai negara, termasuk negara Indonesia.
Jadi, bagi kita semua umat manusia tentunya kita sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Dari penjelasan diatas tentunya pembaca tahu ini adalah suatu yang buruk. Penulis yakin bila setiap agama mengajarkan kepada penganutnya untuk melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi umat manusia.
Mulai dari sekarang mari kita tingkatkan amal ibadah kita kepada Tuhan dan melakukan segala hal yang diperintahkan dan menghindari segala yang dilarang. Kemudian yang terpenting jangan mengaggap Islam adalah agama teroris, bukan agamanya yang teroris namun oknum yang kurang bertanggung jawab yang mengatasnamakan dirinya sebagai seorang islam yang melakukannya.
Sumber:
- http://www.indoamaterasu.com/2014/08/sejarah-dan-tujuan-berdirinya-isis.html
- http://internasional.kompas.com/read/2014/08/01/07515841/Siapakah.Abu.Bakr.Al.Baghdadi.Pemimpin.ISIS
- http://dunia.news.viva.co.id/news/read/532716-pbb--isis-lakukan-kekejaman-massal
- https://www.idjoel.com/kekuatan-militer-isis-daulah-islamiyah-miliki-senjata-perang-canggih/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H