Selasa, 23 sya'ban 1445/05 Maret 2024 08:00 Desa Gelang Lor, Ponorogo -- Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan anak terhambat akibat kekurangan gizi kronis, terutama terjadi selama periode kritis pertumbuhan dari dalam kandungan hingga usia dua tahun. Anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari tinggi badan yang seharusnya pada anak yang normal, dengan dampak serius terhadap perkembangan fisik dan kognitifnya serta meningkatkan risiko penyakit kronis di masa mendatang.
Untuk mencegah dan menanggulangi hal tersebut kepala desa gelang lor, Pak Budianto mengadakan program sekolah orang tua hebat yang mana merekrut 30 Ibu muda untuk diajarkan dan diarahkan terkait langkah langkah yang harus dilakukan untuk pencegahan stunting tersebut.
Seperti memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil, bayi mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan, konsisten dalam memantau perkembangan dan pertumbuhan anak, dan lainnya yang dirangkum menjadi yel yel mereka agar senantiasa diingat dan dilaksanakan.
Pada selasa pagi, 05 maret 2024 diselenggarakanlah wisuda untuk para peserta sekolah orang tua hebat sebagai apresiasi dan penghargaan atas keikutsertaan mereka dalam program ini. Acara berlangsung selama kurang lebih 2 jam yang berlokasi di Balai desa Gelang lor dan dihadiri oleh pak Budianto selaku ketua desa, sekertaris desa, serta salah satu anggota Bapinsa.
Kami sebagai mahasiswa unida yang sedang melaksanakan KKN di desa tersebut dengan bimbingan Al-Ustadzah Eka Indah Nuraini, S.Pd., M.Pd. dan Al-Ustadz Mochamad Syauqy Rafdfi, M.Pd. ikut serta dalam mensukseskan acara bersama kepala desa dan segenap panitia. Muhammad Jundi Robbani, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan tersebut menyatakan,"Semoga program ini dapat membantu para ibu muda dalam pencegahan angka stunting dengan sukses dan barakah".
Program ini juga menjadi salah satu faktor untuk memperkuat kekompakan dan kebersamaan dalam rumah tangga antara suami dan istri. Dan juga pentingnya memahami langkah langkah pencegahan stunting lebih awal agar tidak terjadi pada buah hatinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H