Mohon tunggu...
Handika permana
Handika permana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Univestias Bengkulu

handika

Selanjutnya

Tutup

Money

Harga CPO Terus Menguat, Apa Kabar dengan Rupiah?

7 Desember 2021   16:44 Diperbarui: 7 Desember 2021   17:52 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan salah satu negara produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, Karena kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan unggulan dan utama di indonesia. Tanaman yang produk utamanya minyak sawit atau biasa disebut dengan crude palm oil (CPO) ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Hal Ini yang membuat terjadinya perdagangan internasional dimana Indonesia menjadi pengekspor terbesar minyak kelapa sawit  dan kelapa sawit merupakan penyumbang devisa terbesar dibanding dengan komuditas perkebunan lainnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2020, jumlah tanaman sawit di indonesia mencapai 8,9 juta hektar, meningkat sekitar 300 ribu hektar dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 8,6 juta hektar.

Minyak yang memiliki nilai ekonomis tinggi ini mempunyai banyak keguanaan antara lain sebagai bahan baku minyak masak, bahan baku campuran bahan bakar, bahkan digunakan juga untuk pembuatan kosmetik, sabun, pasta gigi, lilin, pelumas, dan tinta.

Seperti yang kita ketahui akhir-akhir ini harga CPO terus meningkat, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menjelaskan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang masih stabil tinggi turut dipengaruhi masalah logistik global selama pandemi

"Mungkin pernah dengar soal kesulitan logistik itu termasuk faktor dari China karena semua [pengapalan] terserap untuk melayani China," kata Ketua Umum Gapki, Joko Supriyono dalam konferensi pers menjelang Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2021, Rabu (17/11/2021).

Dia menjelaskan kegiatan ekonomi China menjadi salah satu yang pertama pulih selama pandemi. Di sisi lain, banyak negara yang masih berkutat dengan penanggulangan pandemi. Hal ini memicu ketidakseimbangan permintaan dan rantai pasok global.

Akibatnya banyak masyarakat-masyarakat indonesia mengeluhkan harga minyak yang melambung tinggi, sejak beberapa bulan terakhir, lantas apakah meningkatnya harga CPO ini berpengaruh terhadap nilai rupiah? Untuk saat ini meningkatnya harga CPO belum berpengaruh terhadap rupiah, namun jikalau kenaikan akan terus berlanjut jangka panjang tentu saja nilai rupiah akan berpengaruh.

Karena jika sekarang dengan uang 18.000 kita dapat membeli 1 liter minyak goreng, namun dengan terus meningkat nya harga CPO tidak menutup kemungkinan dalam jangka panjang harga minyak goreng menjadi 25.000 per 1 liter, sehingga uang kita yang 18.000 tidak bisa lagi membeli minyak goreng 1 liter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun