2. Guru masih belum terbiasa menggunakan media interaktif berbasis TIK selama proses pembelajaran.
3. Guru tidak memberikan kegiatan pembelajaran yang beragam (monoton)
4. Kurangnya dukungan dari orang tua
Hal ini berdampak pada ketuntasan proses pembelajaran dalam kelas, banyak sekali siswa yang tidak mampu mendapatkan nilai diatas KKM yang telah ditetapkan, siswa tidak mengerti dengan apa yang telah diajarkan oleh guru sehingga siswa tidak mampu menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru saat proses pembelajaran berlangsung. Jika hal ini terjadi terus menerus, tentu saja siswa akan kekurangan motivasi dalam belajar.
Praktek pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena: dengan berbagi praktik pembelajaran mudah-mudahan bisa memberikan solusi , inspirasi serta pencerahan bagi guru/sekolah lain yang mempunyai permasalahan yang sama dengan masalah yang saya hadapi. Serta bisa memotivasi saya untuk terus memperbaiki pembelajaran dikelas/disekolah saya.
Adapun peran dan tanggung jawab saya adalah
saya yang berperan sebagai guru, harusnya mampu memberikan motivasi pada siswa, karna guru adalah sosok yang harusnya mampu mengarahkan siswa untuk memahami proses pembelajaran, guru sebagai mediator belajar harus menggunakan strategi pembelajaran yang cocok dalam memecahkan masalah ini, guru harus menguasai ilmu pedagogik, harus mampu memotivasi siswa, menggunakan model, media metode dan pendekatan yang sesuai dalam menyampaikan materi, sehingga pembelajaran bisa menjadi student center dan siswa termotivasi untuk belajar dengan giat dan lebih baik lagi, yang nantinya diharapkan kegiatan ini akan menjadi salah satu contoh praktik baik yang dapat menginspirasi rekan guru lainnya.

Adapun tantangan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu:
Setelah dilakukan Identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah, maka dianalisis mengapa motivasi belajar peserta didik rendah karena:
1. Guru belum mampu menerapkan model dan metode pembelajaran yang inovatif.