Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang Unit 5 kapasitas 1x35 megawatt (MW), di Garut, Jawa Barat.
Hadir dalam peresmian PLTP tersebut, Menko Maritim Indroyono Soesilo, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri BUMN Rini Soemarno, Wakil Gubernur Deddy Mizwar, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto.
Jokowi hadir sekitar pukul 09.15 WIB menggunakan helikopter. Lokasi PLTP Kamojang ini berada 1.500 meter di atas permukaan laut.
"Kita ada kapasitas 28.000 MW di seluruh Indonesia untuk potensi geothermal (panas bumi), ini sangat ramah lingkungan, tapi kita tidak pernah fokus ke sini," kata Jokowi dalam sambutannya di acara peresmian PLTP Kamojang Unit 5, di Garut, Jawa Barat, Minggu (5/7/2015).
Jokowi mengatakan, Indonesia tidak hanya punya potensi panas bumi yang tercatat terbesar di dunia, tapi juga memiliki potensi energi baru terbarukan lainnya, seperti energi angin, ombak, matahari, hingga biomassa. Namun pemanfaatannya masih minim, salah satunya karena investasi yang dibutuhkan lebih mahal, daripada membangun dan memanfaatkan pembangkit listrik menggunakan bahan bakar batu bara, dan gas bumi yang berbahan bakar fosil.
"Meski biaya mahal, tidak ada masalah. Dan kita harus beri insentif khusus ke pembangkit listrik ramah lingkungan. Rate (tarif jual-beli listrik antara investor dengan PLN) tidak apa-apa, biar orang berbondong-bondong investasi ke sini," tutupnya.
Seperti diketahui, PLTP Kamojang Unit 5 telah beroperasi secara komersial dengan mengalirkan listrik kepada PT PLN (Persero) pada 29 Juni 2015 pukul 00.00 WIB.
Proyek ini menjadi salah satu milestone penting Pertamina untuk masuk ke era bisnis total project panas bumi, di mana Pertamina menggarap panas bumi dari uap hingga menjadi listrik.
Pembangkit ini dioperasikan dan dikelola anak usaha Pertamina yakni PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).
PLTP Kamojang Unit 5 dirancang berkapasitas 35 MW dengan nilai investasi sekitar US$ 104 juta atau sekitar Rp 1,35 triliun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H