Mohon tunggu...
handika putra
handika putra Mohon Tunggu... penulis -

Bekerja sebagai penulis lepas hanya di kompasiana juga menulis beberapa novel. umur 17,5 tahun Sedikit mengeluarkan artikel motivasi dan juga Artike Gaya Hidup juga Cerpen.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

18 Hari Drama Margriet Jadi Tersangka Pembunuhan Angeline

30 Juni 2015   11:51 Diperbarui: 30 Juni 2015   12:01 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Magriet Megawe berbelanja untuk kebutuhan bulanan di sebuah supermarket di Denpasar pada Rabu, 10 Juni lalu. Saat dia hendak pulang ke rumahnya di Jalan Sedap Malam, tiba-tiba dirinya ditangkap Kepolsian Resort Kota Denpasar, Bali.

Saat ditangkap, tidak ada gelagat Margriet bakal melarikan diri. Keesokan harinya, Margriet terpaksa dilepaskan. Polisi tidak menemukan bukti yang cukup Margriet terlibat dalam pembunuhan Angeline, anak angkatnya.

Pasalnya, pada hari yang sama, polisi menemukan Angeline terkubur di halaman belakang rumahnya, di dekat sebuah kandang ayam. Dia dibungkus sprei, tubuhnya kaku, dengan boneka barbie ada di pelukannya.

Itu adalah hari ke 25 sejak Margriet dan keluarganya menyatakan Angeline hilang pada 16 Mei. Margriet dan keluarganya menjadi pusat perhatian publik begitu mereka mengumumkan kehilangan anak angkatnya, Angeline.

Selain mengumumkan lewat poster, kehilangan Angeline juga diumumkan lewat Facebook. Media sosial memang membuat kasus ini begitu populer. Tetapi kecantikan, kelucuan dan kepolosan Angeline juga membuat banyak orang bersimpati dalam kasus ini.

Seorang ibu yang kehilangan anaknya tentu sedih luar biasa. Begitu juga Margriet. Dia menangis. Tetapi, Kapolda Bali Inspektur Jenderal Ronny Sompie menilai ada yang janggal dengan cara Margriet menangis. “Saya merasa ada yang janggal. Makanya saya suruh cari lagi di sekitar rumahnya,” kata Ronny.

Selain soal tangisan yang dicurigai oleh Ronny, ada beberapa hal lain yang membuat publik tak nyaman. Pada Jumat (5/6), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi, Yuddy Chrisnandi mendatangi rumah Margriet. Sang menteri ingin menolong, tapi tak ditemui oleh Magriet. Besoknya, giliran wanita 60 tahun itu menolak Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise yang datang dengan keinginan yang sama.

Margriet menyatakan dirinya tidak nyaman menerima tamu karena sebelumnya dia menerima Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait bersama para wartawan. Mereka berdua berbincang. Namun Margriet menilai, di media-media, dirinya dan keluarganya dijelek-jelekkan dalam kasus Angeline.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun