Mohon tunggu...
Handika Cipta Pratama
Handika Cipta Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun ini digunakan untuk berbagi informasi harian di sekitar.

Penulis merupakan mahasiswa Universitas Jember yang tertarik pada media literasi dan informasi digital serta desain grafis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV 3: Membumikan Kesenian Jawa sebagai Upaya Pelestarian Budaya

30 Agustus 2021   13:00 Diperbarui: 30 Agustus 2021   13:57 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Progran KKN BTV 3 UNEJ merupakan kegiatan Universitas Jember dalam rangka mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di masa pandemi Covid-19 yang sudah terjadi sejak tahun 2020. KKN pada periode ini dilakukan secara mandiri dan dilaksanakan di daerah masing - masing mahasiswa. 

Mengingat semakin keruhnya kondisi pandemi Covid - 19, langkah ini diambil guna meminimalisir penyebaran virus Covid - 19 di masyarakat. KKN BTV 3 berlangsung selama 1 bulan yaitu mulai tanggal 11 Agustus - 9 Agustus 2021 yang berlokasi di salah satu rumah sasaran di desa masing - masing. 

Kegiatan yang dilakukan juga terbatas dan hanya melibatkan salah satu warga untuk dijadikan sebagai sasaran program kerja dengan memanfaatkan potensi dan permasalahan yang terjadi selama pandemi Covid -19.

Salah satu desa yang dijadikan sebagai lokasi pelaksanaan KKN BTV 3 adalah Desa Balung Lor. Desa yang terletak di Kecamatan Balung, Kabupaten Jember yang berjarak sekitar 24 km dari pusat kota. Seperti kebanyakan desa di Kabupaten Jember, penduduk di Desa Balung Lor terdiri atas Suku Jawa, Suku Madura, dan masyarakat etnis Cina hingga Arab. 

Meskipun memiliki keragaman suku dan budaya dari masing - masing etnis, tradisi dari Suku Jawa yang cenderung menonjol dibandingkan dengan suku dan etnis lainnya. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat di Desa Balung Lor mayoritas berasal dari Suku Jawa. 

Terbukti dengan ada banyaknya pagelaran budaya dan kesenian adat jawa yang terbilang sering diselenggarakan dalam memperingati hari - hari besar maupun selamatan desa sebelum adanya pandemi Covid - 19.

Dokpri
Dokpri
Kondisi berbeda ditunjukkan selama adanya pandemi Covid - 19 yang mengubah pola kegiatan masyarakat dengan serba terbatas. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dimaksudkan dengan tujuan memutus rantai penyebaran Covid - 19 dirasa kurang efektif karena secara tidak langsung meniadakan aktivitas masyarakat seperti bekerja, mengenyam pendidikan, hingga menurunnya eksistensi pagelaran kesenian jawa. 

Permasalahan yang baru - baru ini muncul dikalangan masyarakat yaitu kurangnya pendidikan moral dan pengetahuan terhadap kebudayaan jawa yang dibarengi dengan kurangnya efektivitas pembelajaran secara daring dengan pendampingan orang tua.

Dokpri
Dokpri

Permasalahan ini muncul bukan semata - mata karena kebijakan pemerintah dan peran orang tua, namun hal tersebut merupakan permasalahan bersama melihat keterpurukan literasi di masa pandemi Covid - 19. 

Sehingga perlu adanya pemecahan masalah berupa peningkatan pengetahuan anak terhadap pemanfaatan teknologi dalam rangka memperkaya pengetahuan terhadap literasi kebudayaan jawa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun