Mohon tunggu...
handhika bahaduri
handhika bahaduri Mohon Tunggu... -

aktivitas belajar,belajar dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Terima Kasih Tuhan, Aku Terlahir di Negara yang Brengsek!

5 Desember 2012   13:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:09 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Terima kasih Tuhan,, karena telah mengijinkanku lahir di Negara yang Brengsek ini..........!!!!!!
Negara Brengsek yang menjadikan Hukum sebagai komoditas barang dagangan, dan aparat-aparat yang seharusnya menegakkan hukum itu sendiri malah memposisikan dirinya sebagai Germo-germo keparat.....!!!!!

Yaa Tuhaan,,,, rasa syukurku ini tak mampu kubendung lagi,,,....!!!!!!!!!!
rasa syukur se-syukur-syukurnya karena telah KAU anugerahi diri hamba ini mata untuk menyaksikan sendiri di sebuah "Kota Kecil" ini, hukum yang diberi bandrol rupiah oleh aparatnya, dan kemudian digunakan untuk mencekik dan memeras wong-wong cilik seperti kami ini hingga sedemikian rupa, sampai-sampai rasa syukur yang sedemikian besar itu tak mampu lagi diungkapkan melalui bahasa kata-kata yang hamba mengerti.

Sempat terbersit juga do'a untuk memohon KAU anugerahkan kemudahan untuk menyerap ilmu, sehingga setidaknya mampu melakukan usaha untuk melakukan pembuktian yang diakui di depan Hukum Negara ini demi melakukan perbaikan, atau setidaknya lautan Dendam dan Amarah di dalam dada hamba ini dapat sedikit menguap.....Tapiiii tooh mau bagaimana lagii...??? kalau ternyata yang menguasai setiap sendi-sendi Negara ini ternyata telah dijangkiti penyakit yang sama, iaitu "ke-brengsek-an" itu sendiri.....!!!!!!!!!!!

akhirnya pun hamba hanya bisa berdoa dengan sedikit muatan keluh-kesah Kepada-MU...!! "Dari sekian banyak karunia yang ENGKAU anugerahkan bagi hamba-hamba MU, mengapa hanya dendam dan amarah ini saja yang tak bosan-bosannya menggelayuti setiap langkahnya, sehingga hanya satu kata sakti ala jawa timuran, iaitu "Jancuk" saja yang mampu menjadi penyembuh sementaranya. sehingga pikiran nakalku lainnya berbisik, "Kalau memang begitu biarkan saja sekalian dendam dan amarah ini menjadi semacam Keris yang selalu haus dan merindukan Padang Kurukshetra.......!!!!!!!!!!!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun