Mohon tunggu...
E HandayaniTyas
E HandayaniTyas Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

BIODATA: E. Handayani Tyas, pendidikan Sarjana Hukum UKSW Salatiga, Magister Pendidikan UKI Jakarta, Doktor Manajemen Pendidikan UNJ Jakarta. Saat ini menjadi dosen tetap pada Magister Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Kristen Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Semangat Sekaligus Was-was

12 September 2021   22:12 Diperbarui: 12 September 2021   22:38 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dengan dibukanya kembali sekolah diharapkan bisa segera dikejar dan diperbaiki semua dampak dari pembelajaran yang kurang optimal selama belajar dari rumah. Interaksi antara pendidik dan peserta didik menjadi efektif dan orangtua terobati rasa lelahnya (burn out). Orangtua mana yang tidak menginginkan anaknya berprestasi dan berkarakter baik, karena anak adalah generasi penerus yang diharapkan kelak menjadi pemimpin-pemimpin handal/mumpuni yang dapat berpartisipasi ikut mensejahterakan NKRI.

Pemerintah mengijinkan sekolah dibuka kembali dengan pertimbangan bahwa jumlah kasus baru covid-19 yang menurun setiap harinya namun, PTM dilakukan secara terbatas dengan menerapkan disiplin yang sangat ketat. 

Setiap peserta didik harus mematuhi pembiasaan baru, seperti tetap komitmen dan konsisten menggunakan masker dengan benar, menjaga kebersihan, sebelum memasuki kelas harus mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air mengalir, check suhu badan dan menjaga jarak satu sama lain serta tidak bergerombol. Kapasitas kelas pun hanya diijinkan 50% sehingga digelar dalam 2 shift dan penyelenggaraan PTM akan tetap dipadukan dengan PJJ.

Selanjutnya ditingkatkan secara bertahap berdasarkan hasil evaluasi situasi oleh Pemda setempat. Jika didapati ada gejala penularan covid-19 lagi (klaster sekolah) maka sekolah akan segera ditutup kembali dan diikuti dengan tindakan-tindakan pencegahan lebih lanjut. 

Orangtua juga harus segera divaksin karena anak usia PAUD dan SD belum bisa divaksin, agar tidak terjadi klaster keluarga yang akhirnya menularkan kepada anak kemudian menular ke sekolah. Rasa gembira bercampur aduk dengan perasaan was-was masih bergelayut di benak insan pendidikan namun, bagaimanapun juga semangat menuntut ilmu harus tetap berkobar untuk menyongsong hari esok yang lebih baik.

Jakarta, 12 September 2021

Salam penulis: E. Handayani Tyas; Universitas Kristen Indonesia --tyasyes@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun