Mohon tunggu...
E HandayaniTyas
E HandayaniTyas Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

BIODATA: E. Handayani Tyas, pendidikan Sarjana Hukum UKSW Salatiga, Magister Pendidikan UKI Jakarta, Doktor Manajemen Pendidikan UNJ Jakarta. Saat ini menjadi dosen tetap pada Magister Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Kristen Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kegamanganku sebagai Orangtua

31 Agustus 2021   07:07 Diperbarui: 31 Agustus 2021   07:19 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tatap muka langsung bisa mengamati gestur, mata, perilaku secara langsung, sehingga membuat situasi lebih hangat, akrab, karena ada sentuhan-sentuhan kasih di dalamnya.

Peran pendidik tidak serta merta dapat digantikan dengan teknologi, kita harus ingat bahwa teknologi hanyalah alat. Komitmen, kreativitas dan kepedulian pendidik akan menunjukkan perbedaan dalam pengalaman belajar jarak jauh bagi peserta didik. 

Memang laboratorium pun bisa digelar secara virtual, apa sih yang tidak bisa dikerjakan di zaman kemajuan teknologi seperti sekarang ini? Semua pasti akan dapat diatasi bagi mereka yang mau belajar dengan rajin dan tekun. 

Sekalipun sekolah telah menggelar PTM mulai hari ini namun, sekolah masih berkewajiban menyelenggarakan PJJ sehingga proses belajar tetap berjalan efektif. Bangsa yang maju adalah bangsa yang menaruh kepedulian pada pendidikan.

Kurangi rasa gamang

Berbagai peraturan telah ditetapkan pemerintah, patuhi protokol kesehatan dengan disiplin, tak henti-hentinya bapak Jokowi mengingatkan bahwa kita wajib pakai masker. Ingat risiko penularan covid-19 dari cluster persekolahan, waspada itu penting terlebih baik menjaga daripada mengobati. 

Risiko penularan di suatu daerah bersifat sangat dinamis, bisa berubah dengan cepat menjadi memburuk atau membaik. Itulah sebabnya sekalipun semua ketentuan telah dipatuhi, toh ijin dari orangtua untuk anaknya ke sekolah tetap menjadi kata kunci. Repotnya kalau harus terjadi ada orangtua yang tetap tidak mengijinkan anaknya ke sekolah. 

Surat persetujuan dari orangtua/wali merupakan salah satu dokumen tertulis yang memperbolehkan atau tidak memperbolehkan peserta didik mengikuti PTM/Praktik di sekolah.

Kekhawatiran masih dirasakan para orangtua yang melepas anaknya ke sekolah di masa pandemi covid-19 ini, karena anak-anak cenderung tidak paham arti pentingnya protokol kesehatan, malas pakai masker, menjaga jarak aman secara fisik yang harus terus-menerus diingatkan. Inilah hal-hal dilematis yang harus dicari jalan keluarnya. 

Pantaslah kalau masih ada orangtua yang sangat mengkhawatirkan keselamatan anaknya. Pihak sekolah juga harus benar-benar menjalankan Standart Operating Prosedure (SOP). Terjalinnya kolaborasi dan komunikasi yang baik antara guru dan ortu niscaya akan mengurangi rasa khawatir itu.

Keselamatan jiwa manusia penting, mencerdaskan manusia juga penting karenanya mari kita dukung usaha yang dilakukan pemerintah dengan memulai menyelenggarakan PTM, membuka kembali sekolah-sekolah yang sekian lama ditutup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun