Mohon tunggu...
Sri Handayani
Sri Handayani Mohon Tunggu... Editor - Social Media Marketing

I like to talk about psychology, education, language, health, art and culture, and technology

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pernah Merasakan Terjebak Tilang Seperti Saya?  

11 Desember 2015   05:38 Diperbarui: 11 Desember 2015   05:44 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang ada dua sebab yang mungkin muncul jika melihat banyaknya jumlah pelanggar yang tertangkap. Pertama, polisi gencar dalam melakukan penertiban, sehingga banyak pula pelanggar terjaring. Kedua, masyarakat memang tidak ngeh dengan peraturan atau rambu yang ada. ini bisa terjadi karena mereka memang tidak tahu (malas belajar), mereka tahu tapi tetap melanggar, atau mereka tahu tapi tidak bisa menghindar (sebab terlanjur terjebak).

Dengan model-model jebakan macam di dua lokasi tempat saya kena tilang tersebut, saya setengah yakin polisi masih akan terus menemukan pelanggar-pelanggar di lokasi itu. Sampai rambu itu diperjelas, korban-korban masih akan berjatuhan. Memang polisi menang banyak. Pertama, tingginya pelanggar yang tertangkap, seperti saya sebut tadi, bisa mengindikasikan bahwa polisi gencar melakukan penertiban. Artinya kinerja polisi akan dinilai bagus. Kedua, pundi-pundi uang pelanggar mengalir dan terus mengalir, entah ke tangan polisi, kepolisian, atau kas negara. Sungguh indah.

Demikian sedikit curhat, kritik, dan saran saya. Saya berharap polisi (lalu lintas) mau berbaik hati, sehingga petunjuk di kedua lokasi itu segera diganti atau diperjelas. Jangan lama-lama, agar tidak seperti penggantian plat nomor saya (dan buanyak orang lain) yang harus ditunggu satu tahun atau lebih.

Selamat bekerja, jangan lupa sarapan, Pak Polisi.

  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun