Era industri 4.0 ditandai dengan perubahan pesat dan tingkat ketidakpastian yang tinggi. Dibutuhkan gaya kepemimpinan responsif dan lincah agar organisasi mampu beradaptasi. Startup dikenal dengan kepemimpinannya yang gesit dalam menghadapi pasar digital yang sangat dinamis. Kepemimpinan di perusahaan rintisan (startup) cenderung demokratis, kolaboratif, dan memberdayakan tim.Â
Fokusnya adalah pertumbuhan bisnis secara cepat. Ada dua kunci sukses menerapkan gaya kepemimpinan ini, yakni pemimpin harus visioner dan bermental startup. Visioner artinya mampu membaca tren masa depan dan menginspirasi timnya menuju visi tersebut. Sementara bermental startup maksudnya tetap haus tantangan, kritis, dan berani mengambil risiko cerdas demi pertumbuhan.
Agar gaya kepemimpinan responsif berhasil diterapkan, pemimpin perlu menerapkan strategi-strategi berikut:Â
- Rintis budaya organisasi yang kolaboratif dan egaliter. Dengan membangun hubungan horizontal antar karyawan dan tim lintas departemen, informasi mengalir lebih lancar sehingga respon lebih cepat.
- Galakkan semangat intrapreneurship di kalangan karyawan. Beri apresiasi pada inisiatif unik dan inovasi yang datang dari level bawah. Ide segar bisa muncul dari mana saja.
- Kembangkan sistem dan infrastruktur TI yang mumpuni. Teknologi informasi yang terintegrasi memungkinkan pengambilan data real-time, analisis cepat, hingga koordinasi yang lebih baik.
- Lakukan simulasi skenario perubahan untuk mengasah ketangkasan. Skenario "apa jika" permintaan tiba-tiba anjlok atau pesaing menghadirkan produk lebih unggul perlu disimulasikan agar respons lebih sigap.
Dengan memadukan visi jauh ke depan dan eksekusi cepat, kepemimpinan responsif ala startup menjadi cara efektif memimpin di era industri digital saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H