Mohon tunggu...
Handarbeni Hambegjani
Handarbeni Hambegjani Mohon Tunggu... -

press any key to continue ...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jika Masih Dipandang Sebelah Mata, Buktikan Anda Layak Mendapat Kedua Matanya

24 Juli 2014   00:30 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:25 9445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_349386" align="aligncenter" width="429" caption="Screeen Shoot dari Andri Wongso : facebook"][/caption]

Saya senang sekali mengutip kalimat  : jika Seluruh  Nasehat di dunia ini di kumpulkan dalam sebuah buku yang tebal. Lalu buku itu di  rangkum lagi dalam sebuah paragraph, lalu di intisarikan dalam beberapa kalimat, kemudian di ambil lagi sebuah Inti, maka tidak lain yang kita temukan adalah sebuah nasehat dari satu kata : survival‘.

Banyak yang sudah kita dan anak anak kita pelajari dewasa ini, terlebih dengan system pendidikan bangku sekolah yang setiap hari disempurnakan, tapi satu hal luput, tentang orietasi kecerdasan psikologi lapangan. Selama ini, kecerdasan hanya di tekankan pada kecerdasan otak pikir saja. Jika kemudian orang punya kecerdasan psikologis lapangan, itu hanya didapat lewat proses by accident’. Alias faktor luck dan pengalman ketika menjalani kehidupan.

Saya masih rancu, apakah keberhasilan hidup ini adalah sebuah hasil dari perhitungan matematis. karena fakta di lapangan, sering kita dapati, orang sudah berusaha tapi belum mendapatkan keberhasilan seperti yang ia harapkan. Dimana, berarti 1+1 tidak musti 2.  Perhitungan matematis mutlak tidak dapat berjalan dalam hidup, harus ada premis premis kalkulus didalamnya untuk menterjemahkan sebuah hitungan matematis menjadi rumus keberhasilan.

Sejalan dengan kalkulus, maka kecerdasan psikogis lapangan adalah metode yang paling relevan, yang bisa memberikan kecerdasan dalam menganalisis realitas tindakan atau usaha yang sudah dilakukan.

Sebab hidup adalah transformasi hubungan sebab akibat. kondisi yang menuntut percepatan perilaku Psikologis yang lebih untuk beradaptasi, yang oleh Alqruan disebutkan dengan kata kata : Tidak mengubah seseorang sampai mengubahnya sendiri. Mungkin ini kunci jika kita melihat ada banyak sarjana yang pengangguran di sekitar kita. Bukannya tidak ada Skill. Bukannya tidak pandai Berhitung, tapi ia gagal bertransformasi, beradaptasi dengan apa yanga ada di depannya, atau dengan kata lain, hanya punya kecerdasan pikir tapi tidak memiliki kecerdasan psikologis lapangan.

Fight for the Best. Prepare for the worst

Saya sangat senang dengan kalimat inggris yang pernah sy dengan dari sebuah film Hollywood : Fight for the Best. Prepare for the worst. Kata kata ini simple, tapi punya arti strategi survival yang baik. Bertarung untuk yang terbaik, Bersiap untuk yang terburuk.

Orang yang punya strategi survival yang baik, akan cenderung siap untuk segala hal. Baik ketika target hidupnya tercapai atau ketika ada halangan besar untuk mencapainya. Dalam hal demikian, Sun Tzu, jagoan strategi perang dari Cina,  pernah mengatakan. Kamu tidak akan khawatir dengan hasil seribu Pertarungan, jika kamu mengetahui kekuatan dan kelemahanmu serta kekuatan dan kelemahan lawanmu.

Dengan sebuah strategi survival yang baik, jika mendapatkan dirinya banyak halangan atau gagal mendapatkan tujuan, maka persiapan untuk yang terburuk tentu juga sudah dilakukan dengan baik. Sebab, ada kata bijak juga yang bilang, Kesalahan dan kegagalan hanyalah situasi yagn tak terduga,  yang menuntut transformasi dalam makna positf. Amerika serikat merupakan Hassil kegagalan toal,, sebab Colummnbus sebenarnya ingin mencarai jalan ke Asia” (Eugio Barba)

Selain itu, sejalan dengan kalimat Tidak mengubah seseorang sampai mengubahnya sendiri yang ada di Alquran. Seorang kulit putih ada juga yang berkata, manusia yang berpikiran dangkal percaya keberuntungan. Mereka yagn bijak dan tangguh percaya akan sebab akibat” (Emerson)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun