Hai, Sobat Pelajar! Pernahkah kamu merasa lelah dan stres sebelum sampai di sekolah? Atau mungkin, sebaliknya, merasa segar dan siap menaklukkan dunia setelah perjalanan pagimu? Nah, ternyata, transportasi yang kita gunakan berpengaruh besar terhadap well-being psikologis  kita. Yuk, kita bahas!
Pilihan moda transportasi pelajar menjadi pengaruh terhadap dinamika transportasi. Pilihan transportasi yang saat ini biasa digunakan pelajar Indonesia adalah angkutan pribadi, angkutan umum, angkutan online, berjalan kaki, dan menggunakan sepeda. Dari moda tersebut, adakah angkutan yang biasa kamu gunakan? Â
Di Jakarta, perjalanan pelajar ke sekolah memiliki jumlah yang cukup banyak. Menurut data dari Badan Pusat Statistik tahun 2021, 53,79% pelajar di Jakarta memilih kendaraan pribadi sebagai moda transportasi. Sementara yang menggunakan angkutan umum hanya 14%, jalan kaki 32,21%, dan bus sekolah 0,19%. Apabila diasumsikan ketika semua jumlah pelajar di Jakarta bepergian dua kali sehari untuk sekolah (pergi dan pulang), perjalanan pelajar ini menyumbang sekitar 20% dari total perjalanan di Jakarta.
Nah, apakah kamu pernah terpikirkan, bagaimana kebahagiaan dan kesehatan mental kamu bisa dipengaruhi oleh cara kamu pergi ke sekolah?Â
Menurut studi di Irlandia mengenai Health Behavior in School-aged Children (HBSC), ternyata ada hubungan antara kesejahteraan mental dengan cara pelajar pergi ke sekolah. Ternyata, pelajar yang menggunakan angkutan umum memiliki kesejahteraan psikologis lebih rendah dibandingkan dengan cara lain (berjalan kaki, bersepeda, dan transportasi aktif lainnya). Kok bisa?Â
Sebelumnya kamu pasti tahu, olahraga dan aktivitas fisik itu penting untuk kesehatan mental maupun fisik. Nah, cara pelajar pergi ke sekolah dengan aktif (berjalan kaki atau naik sepeda) ini dapat menjadi sumber aktivitas fisik yang baik untukmu. WHO memberi petunjuk bahwa pelajar perlu 60 menit aktivitas fisik setiap harinya dan ini dapat dipenuhi dengan cara tersebut.Â
Pelajar yang memilih cara pergi ke sekolah dengan aktif ini cenderung kurang mengalami gejala depresi. Selain itu, pelajar akan memperoleh kesehatan fisik, seperti komposisi tubuh yang lebih baik, berat badan lebih sehat, dan kondisi kardiovaskular lebih baik.Â
Fakta menarik lainnya, durasi perjalanan ke sekolah dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis dan fisik juga, loh. Pelajar yang memiliki durasi perjalanan ke sekolah lebih singkat cenderung memiliki kesempatan yang lebih besar untuk melakukan aktivitas fisik, olahraga, dan istirahat. Hal ini berbanding terbalik dengan pelajar yang menghabiskan durasi perjalanan yang lebih lama, dimana mereka memiliki waktu yang lebih terbatas untuk aktivitas fisik dan olahraga.Â
Selain itu, kondisi lingkungan pada transportasi umum juga berpengaruh. Tak jarang terdapat kasus yang memberi dampak negatif berlangsung di transportasi umum.Â
Contohnya kerusuhan antar penumpang di transportasi umum pada insiden "Baku Hantam Sesama Penumpang Gegara Berdesakan Naik KRL" yang dilaporkan oleh Kompasiana.com pada Desember 2022. Kejadian ini menciptakan lingkungan yang tidak aman dan menegangkan bagi pelajar. Hal ini berpotensi mengganggu kesejahteraan psikologis pelajar, meningkatkan stres dan kecemasan, serta mereduksi fokus dan kinerja akademis mereka.
Karena itu, pilihan moda transportasi ke sekolah bisa mempengaruhi kamu saat belajar. Perjalanan aktif seperti bersepeda atau berjalan kaki sering kali menjadi pilihan ideal untuk mendukung kesejahteraan psikologis pelajar.Â
Akan tetapi, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor lain seperti kondisi sosial, lingkungan, dan aspek ketidaksetaraan yang dapat berpengaruh pada keputusan pelajar dalam menentukan metode transportasi ke sekolah.
Hana Zakiyah dan Nurul Muthia A. P.Â
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H