Mohon tunggu...
Rihadatul Aisy Hanayudha
Rihadatul Aisy Hanayudha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lakukan yang terbaik disetiap waktu yang kamu miliki

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM 21107030045

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sentra Kerajinan Keramik Klampok: Oleh-oleh Khas Banjarnegara

25 Februari 2022   02:01 Diperbarui: 25 Februari 2022   02:04 5372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain terkenal akan kuliner dawet ayu, Banjarnegara juga memiliki cinderatama atau oleh-oleh yaitu kerajinan keramik Klampok. Nama keramik Klampok tentu saja sudah sangat terkenal dan  familier di telinga para pecinta atau kolektor keramik. Keramik Klampok memiliki corak warna yang cenderung gelap, dengan taknik ukiran 'terawang' khas Klampok.

Sentra kerajinan keramik Klampok ini berada di bagian barat Banjarnegara, dari arah kota Banjarnegara sekitar 30 km berbatasan langsung dengan Purbalingga. Sentra kerajinan keramik Klampok ini berada tepat di desa Klampok, Kecamatan Purwareja Klampok, Banjarnegara.

Sejarah Awal Mula Kerajinan Keramik Klampok

Kandar Atmomiharjo (seorang guru), pada tahun 1935 mendapat kesempatan dari pemerintahan Belanda untuk belajar ilmu keramik selama satu tahun di Keramische Laboratorium di Bandung. 

Sepulangnya beliau dari Bandung, kemudian beliau diberi tugas untuk memimpin perusahaan keramik milik pemerintah Belanda yang berada di Klampok, beliau memimpin selama 5 tahun.

Pada tahun 1957, Kandar Atmomiharjo mendirikan industri keramik yang memiliki nama Meandallai. Industri keramik ini berhasil menyerap banyak tenaga kerja dan berhasil memicu industri serupa tumbuh di Klampok. 

Berawal dari sini kerajinan keramik Klampok mulai tumbuh dan mencapai puncak kejayaan di tahun 1980-1990an. Tetapi, namanya usaha pasti tidak akan selalu berjaya terdapat pasang surutnya bahkan pasti ada yang sampai gulung tikar. Namun industri keramik Klampok ini tetap bertahan bahkan hingga saat ini.

Serba Serbi Kerajinan Keramik Klampok

Soal kualitas, keramik Klampok ini tidak perlu diragukan lagi. Keramik Klampok ini memiliki ketahanan keramiknya tidak mudah retak ataupun pecah, hal ini merupakan keunggulan dari keramik Klampok. 

Keramik klampok terbuat dari tanah liat yang melalui proses penyaringan, lalu kemudian tanah liat tersebut diendapkan dan kemudian dipadatkan. 

Karena ketahanan keramik Klampok saat dikirim ke luar kota bahkan ke luar negeri, keramik ini masih dalam keadaan seperti pada awalnya, hal ini membuktikan jika kualitas keramik Klampok memiliki kualitas yang tinggi.

Produksi poci tetap menjadi primadona pada sentra keramik, produk poci ini merupakan produk yang paling banyak diproduksi karena memiliki permintaan yang tinggi. 

Kerajinan Klampok tidak hanya berfokus pada poci saja, masih banyak produk keramik lainnya yang juga memiliki kualitas tinggi seperti guci, hiasan patung, gantungan kunci, pot bunga, vas, keramik hias, celengan, tempat pensil, asbak, cangkir, dan lain sebagainya.

Bicara tentang harga, sudah pasti sangat bervariasi karena di Klampok tidak hanya ada satu toko keramik saja mungkin ada lebih 10 toko keramik Klampok, yang paling terkenal merupakan toko keramik Usaha Karya dan toko keramik Mustika. 

Harga untuk satu set poci dengan dua atau tiga cangkir dihargai mulai dari Rp30.000 hingga Rp50.000, gantungan kunci mulai dari Rp10.000. Produk poci ini dijual di beberapa daerah seperti Tegal, Yogyakarta, Bandung, Cilacap, dan Semarang. pengiriman produk poci paling banyak yaitu ke daerah Tegal. 

Proses Pembuatan Keramik Klampok

Proses pembuatan kerajinan keramik sangat panjang dan butuh ketelatenan. Tanah harus diolah dengan baik agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Bahan baku yang dibutuhkan adalah tanah liat yang berasal dari Ajibarang (Banyumas) dan Kebumen. 

Tanah di Banjarnegara rawan longsor maka dari itu pemeritah Banjarnegara melarang pengerukan tanah untuk memproduksi keramik dan bahan baku untuk pembuatan keramik ini perlu didatangkan dari luar daerah.

Proses pembuatan keramik sebagai berikut :

1. Pengolahan tanah liat.

Tanah yang didatangkan dari luar daerah masih dalam bentuk bongkahan juga terdapat material lain yang tercampur seperti pasit dan kerikil. Oleh karena itu tanah perlu disaring agar mendapatkan tanah dengan kualitas yang baik.

2. Penjemuran

Setelah melalui proses penyaringan, tanah liat dijemur hal ini dilakukan agar kadar air ditanah liat ini berkurang sehingga akan mudah dibentuk nantinya.

3. Pembentukan

Dalam proses pembentukan tanah liat ini dapat menggunakan teknik cetak ataupun putar.

4. Dekorasi atau ukir

Setelah mengalami proses pembentukan, keramik harus diukir terlebih dahulu, pada saat inilah perajin memainkan kreatifitasnya dengan menggunakan pisau ukirnya di atas keramik.

5. Penjemuran

Keramik yang telah dibuat menjadi berbagai bentuk dan sudah diukir, selanjutnya mengalami proses penjemuran dibawah terik matahari. Lama waktu penjemuran tergantung musim, jika musim kemarau membutuhkan waktu 1-2 hari saja untuk kering.

6. Pengamplasan

Setelah keramik kering, keramik perlu diamplas agar lebih halus permukaannya.

7. Pembakaran

Keramik ditata dalam tungku dan dibakar pada suhu 900 derajat celcius. Tungku dalam proses pembakaran ada 2 macam. Ada yang menggunakan tungku tradisional yang terbuat dari batu bata dan menggunakan kayu sebagai bahan bakarnya, ada juga yang menggunakan oven dan berbahan bakar gas.

8. Pengecetan

Terdapat beberapa produk keramik yang dicat, hal ini untuk memperindah tampilan dari keramik tersebut. Untuk produk seperti poci biasanya menggunakan warna alami dari tanah yang dibakar yaitu terakota.

9. Finishing

Ini merupakan tahap terakhir dalam pembuatan keramik, perajin mengecek apakah produk yang sudah jadi memiliki kecacatan atau tidak. Jika produk tidak ada yang kecacatan makan produk akan langsung dikemas dan segera dikirim ke pelanggan.

Potensi pariwisata Banjarnegara tidak hanya Dieng saja, bagian barat Banjarngara juga memiliki potensi pariwisata seperti Gumelem dan Klampok yang dapat dikembangkan. 

Kegiatan famtrip dapat dilakukan pada sentra kerajinan keramik ini, yaitu dengan melihat proses pembuatan keramik. 

Kunjungan para blogger yang berkunjung ke sentra keramik Klampok untuk melalukan famtrip juga sangat berpengaruh pada usaha ini, mungkin saja dengan berkunjungnya para blogger dapat membantu dalam digital marketing, agar sentra kerajinan keramik Klampok ini semakin dikenal luas lagi dan semakin mendunia.

Di desa Klampok juga terdapat peninggalan Belanda dan pabrik gula yang saat masih berdiri kokoh. Lokasi ini setiap tahunnya digunakan untuk event Festival Kota Lama. 

Event ini menggambarkan suasana Klampok tempo dulu, acara ini terakhir diselenggarakan pada tahun 2019, dua tahun lalu terpaksa ditiadakan karena adanya pandemi.

Bagaimana tertarik untuk berwisata ke Banjarnegara?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun