Perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan telah mendorong implementasi sistem ujian daring yang dapat diakses secara fleksibel oleh peserta didik. Salah satu tantangan utama dalam pengembangan perangkat lunak ujian daring adalah memastikan kualitasnya agar dapat digunakan secara efektif dan efisien. Untuk mengukur kualitas perangkat lunak, standar ISO/IEC 25010 menjadi acuan utama yang mencakup berbagai aspek kualitas perangkat lunak, termasuk fungsionalitas, keandalan, keamanan, dan kemudahan penggunaan. Artikel ini akan menganalisis kualitas perangkat lunak ujian daring menggunakan metode ISO/IEC 25010.
ISO/IEC 25010 sebagai Standar Kualitas Perangkat Lunak
ISO/IEC 25010 merupakan standar internasional yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas perangkat lunak berdasarkan delapan karakteristik utama, yaitu:
1. Functional Suitability (Kesesuaian Fungsional): Menilai sejauh mana perangkat lunak memenuhi kebutuhan pengguna.
2. Performance Efficiency (Efisiensi Performa): Mengukur efisiensi sumber daya dan kinerja sistem.
3. Compatibility (Kompatibilitas): Memastikan perangkat lunak dapat bekerja dengan berbagai perangkat dan sistem.
4. Usability (Kemudahan Penggunaan): Menilai pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan sistem.
5. Reliability (Keandalan): Mengukur stabilitas dan ketahanan perangkat lunak terhadap gangguan.
6. Security (Keamanan): Menilai tingkat perlindungan terhadap ancaman siber dan data pengguna.
7. Maintainability (Kemudahan Pemeliharaan): Mengukur kemudahan dalam melakukan perbaikan dan pengembangan lebih lanjut.
8. Portability (Portabilitas): Memastikan perangkat lunak dapat dengan mudah dipindahkan atau digunakan di lingkungan berbeda.
Metode Analisis Kualitas Perangkat Lunak Ujian Daring
Untuk mengevaluasi kualitas perangkat lunak ujian daring, metode pengujian berdasarkan ISO/IEC 25010 dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan: