Mohon tunggu...
Siti Hana Syajidah
Siti Hana Syajidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Produk Regional Domestik Bruto (PDRB) pada Kabupaten Sintang periode 2018-2022

12 Oktober 2024   23:20 Diperbarui: 12 Oktober 2024   23:32 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Grafik PDRB Kabupaten Sintang dalam berbagai sektor

Kabupaten Sintang merupakan Kabupaten yang berada di Kalimantan Barat, di sebelah utara wilayah ini berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia. Kabupaten Sintang telah mengalami dinamika ekonomi yang menarik selama periode 2018 hingga 2022. Dalam konteks ini, PDRB Kabupaten Sintang berperan penting dalam mengevaluasi kinerja ekonomi daerah serta menjadi acuan bagi pengambilan kebijakan pembangunan. 

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sintang selama lima tahun terakhir cenderung mengalami fluktuasi akibat berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi global dan nasional, bencana alam, serta pandemi COVID-19 yang berdampak pada ekonomi lokal. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada Kabupaten Sintang. Di antaranya: Pandemi COVID-19, infrastruktur, sumber daya alam, dan kebijakan pemerintah.

Tahun 2018 dan 2019 ditandai dengan pertumbuhan yang stabil, mencerminkan kondisi ekonomi nasional yang relatif baik. Namun, tahun 2020 menjadi titik balik dengan adanya pandemi COVID-19 yang berdampak signifikan pada perekonomian global dan lokal. Diperkirakan terjadi kontraksi ekonomi pada tahun 2020, meskipun mungkin tidak separah daerah-daerah yang sangat bergantung pada sektor pariwisata. Tahun 2021 dan 2022 kemungkinan menunjukkan tren pemulihan seiring dengan adaptasi terhadap "new normal" dan pelonggaran pembatasan sosial.

Sektor-sektor utama yang berkontribusi terhadap PDRB Kabupaten Sintang yaitu: pertanian, kehutanan, dan perikanan, perdagangan, industri pengolahan, konstruksi, pertambangan dan penggalian. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan kemungkinan tetap menjadi kontributor utama mengingat karakteristik geografis Kabupaten Sintang. Namun, selama periode ini, mungkin terlihat peningkatan kontribusi dari sektor industri pengolahan dan konstruksi seiring dengan upaya pemerintah daerah dalam diversifikasi ekonomi. 

Meskipun mungkin mengalami perlambatan atau bahkan penurunan pada tahun 2020 akibat pandemi. Peningkatan PDRB per kapita mencerminkan perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Sintang mungkin berada di peringkat menengah dalam hal besaran PDRB. Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Kalimantan Barat, pertumbuhan ekonomi Sintang kemungkinan sejalan dengan rata-rata provinsi, meskipun mungkin tidak setinggi daerah yang memiliki pusat ekonomi atau industri besar seperti Kota Pontianak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun