Tangerang -
Kementerian Perdagangan memberitahu penyebab kenaikan harga beras. Hal itu diungkapkan  Kementerian Perdagangan Dalam Negeri, Drs. Isy Karim, M.Si. Pertama, berkurangnya pasokan beras dalam negeri akibat berakhirnya musim panen. Kedua,  penurunan produksi akibat pengaruh El Nino.
FYI: Harga beras di beberapa pasar tradisional masih tinggi. Di pasar Selaras Cikupa, Â harga beras pulen naik dari Rp10.000 per liter menjadi Rp13.000 per liter untuk beras kualitas rendah Rp10.000 dan Rp11.000 per liter untuk beras kualitas sedang. Sedangkan rata-rata kenaikan beras Pera sebesar Rp 2.000 sampai 3.000 per liter. Harga beras pandan wangi naik dari Rp 12.000 Â menjadi Rp 14.000 per liter.
Beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan harga beras antara lain menipisnya pasokan beras  dalam negeri akibat  berakhirnya musim panen, menurunnya produksi akibat fenomena El Nino, dan pembangunan jalan tol serta perumahan.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah Indonesia sendiri memasok PIBC rata-rata  sekitar 2.000 ton beras selama seminggu terakhir. Nilai tersebut berada di bawah pasokan normal yang biasanya hanya 2.500 ton. Per 13 September 2023, stok beras  PIBC lebih dari 25.000 ton.Ia menginformasikan, beras merupakan komoditas yang paling besar pengaruhnya terhadap inflasi  pada  Agustus 2023, yakni sebesar 0,5 persen. Namun petani  diuntungkan karena tarif petani tanaman pangan juga naik sebesar 1,95 persen.
Selain itu, ia mengungkapkan, pemerintah Indonesia telah melakukan sejumlah upaya untuk menahan kenaikan harga beras. Diantaranya adalah Penguatan Cadangan Beras (CBP) Pemerintah  yang telah dipercepat sejak awal tahun 2023, dan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia.
 "Dengan pasokan beras Bulog sebanyak 1,6 juta ton dan pertumbuhan yang berkelanjutan, pemerintah berharap psikologi pasar beras akan baik." Kementerian Perdagangan bersama dinas usaha di seluruh Indonesia akan intensif memantau harga beras di negara nusantara. Dengan rutin mengecek ketersediaan beras SPHP di pasar rakyat," ujarnya.
Lanjutnya, pihak ini juga  bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait untuk terus memantau harga beras dan memastikan distribusi beras SPHP di pasar rakyat, toko modern, dan supermarket berlangsung secara berkesinambungan dan merata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H