Pada dasarnya ilmu pengetahuan diciptakan melalui hasil membaca dan menulis, oleh karena itu budaya literasi terkait dengan membaca dan menulis sangat berperan penting dalam berbagai sektor kehidupan (Mansyur, 2019). Sejalan dengan hal tersebut, Muhsyanur (2019) menjelaskan bahwa membaca merupakan proses mencari informasi menggunakan akal fikiran yang nantinya akan memiliki kebermanfaatan karena diolah menjadi sebuah ilmu pengetahuan. Namun, sebagaimana kita ketahui bahwa saat ini pesatnya kemajuan teknologi tidak diimbangi oleh kesadaran masyarakat untuk mengolah informasi dengan benar. Tren laju penggunaan internet sebagai bentuk meleknya masyarakat akan kemajuan teknologi justru berbanding terbalik dengan minat baca masyarakat yang cenderung menurun. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Word’s Most Literate Nations Ranked tahun 2016 terkait dengan minat baca, Indonesia menempati urutan ke 60 dari 61 negara yang disurvei (Mansyur, 2019). Hal ini membuktikan bahwa tingkat ketertarikan masyarakat Indonesia untuk membaca buku masih sangat memprihatinkan.
Dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat, salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan membudidayakan kegiatan membaca dan menulis sedari dini pada lingkungan sekolah dasar. Oleh karena itu, guna mendukung hal tersebut, akses yang luas terhadap penyediaan informasi di berbagai bidang seperti fasilitas ruang baca sangat diperlukan (Hidayah, 2017). Dalam hal ini, sudah seharusnya peran perpustakaan sebagai sumber informasi belajar bagi siswa menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan sebuah sekolah. Hal ini dikarenakan perpustakaan mempunyai peran penting dan tanggung jawab yang besar terhadap pengembangan dan peningkatan minat baca siswa (Mansyur, 2019). Keberadaan perpustakaan sekolah tidak hanya sebagai tempat untuk menyimpan buku saja, melainkan juga sebagai tempat untuk menyediakan bahan bacaan yang selama ini masih sulit untuk diakses oleh siswa (Imron & Kuntarto, 2019). Mengingat pentingnya keberadaan perpustakaan sekolah, maka manajemen yang baik dan terprogram terhadap perpustakaan yang ada di sekolah juga dibutuhkan dalam menunjang minat berkunjung siswa ke perpustakaan untuk membaca buku yang ada.
Berdasarkan hal tersebut, tim Kampus Mengajar 3 SD Islam Al Falih berupaya untuk menghidupkan kembali perpustakaan sekolah yang ada di SD Islam Al Falih melalui program kerja revitalisasi perpustakaan. Menurut (Imron & Kuntarto, 2019), revitalisasi perpustakaan merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mengembalikan peran perpustakaan sekolah melalui kegiatan pembaruan dalam beberapa aspek pengelolaan sehingga perpustakaan dapat memegang peranannya kembali sesuai dengan fungsi dan tujuannya dalam meningkatkan minat baca siswa. Disamping itu, salah satu motif dilaksanakannya program kerja revitalisasi perpustakaan ini adalah untuk mendukung tujuan utama program Kampus Mengajar yaitu meningkatkan literasi dan numerasi yang ada di sekolah sasaran. Program kerja ini dilakukan secara bertahap selama kurun waktu 18 minggu penerjunan tim mahasiswa Kampus Mengajar di SD Islam Al Falih. Dengan adanya program kerja revitalisasi perpustakaan ini, diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran siswa yang ada di SD Islam Al Falih akan pentingnya membaca buku serta dapat meningkatkan minat baca siswa sehingga siswa dapat memahami dan mengolah informasi yang mereka peroleh secara benar dan kritis.
img20220610065132-62ae8db8c44f922394605242.jpg
Program kerja revitalisasi perpustakaan di SD Islam Al Falih oleh tim Kampus Mengajar 3 ini diawali dengan memberikan sosialisasi kepada siswa agar mereka dapat mencintai dan merawat buku dengan baik. Dalam hal ini, tim mahasiswa Kampus Mengajar 3 menyelipkan kegiatan sosialisasi tersebut pada peringatan Hari Dongeng yang dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2022. Pada kesempatan tersebut, tim mahasiswa Kampus Mengajar 3 membawakan sebuah dongeng berjudul “Ada apa dengan Buku?”. Kemudian program kerja dilanjutkan dengan mengondisikan pengelolaan administrasi perpustakaan yang ada di SD Islam Al Falih, diantaranya yaitu dengan mendata buku-buku yang ada di perpustakaan, mengelompokkan buku-buku tersebut sesuai jenisnya, yaitu buku pengetahuan dan buku cerita, memberikan penomoran pada masing-masing buku, menempelkan kertas peminjaman, serta menyampuli buku. Selain itu, tim Kampus Mengajar 3 juga membuat kartu anggota perpustakaan untuk kemudian dicetak dan nantinya akan dibagikan kepada seluruh siswa. Upaya pengondisian pengelolaan administrasi perpustakaan ini memakan waktu yang cukup lama yaitu kurang lebih sekitar 5 minggu, tercatat sejak minggu kedelapan hingga minggu ketigabelas penugasan. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan waktu tim Mahasiswa Kampus Mengajar 3 di sekolah sasaran.
img-20220615-wa0017-62ae85e3c44f9258e5687c84.jpg
Setelah upaya pengondisian pengelolaan administrasi perpustakaan sekolah yang ada di SD Islam Al Falih selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya yang merupakan puncak acara dalam program kerja revitalisasi perpustakaan ini yaitu tim Kampus Mengajar 3 memberikan sosialisasi perpustakaan yang dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2022. Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh seluruh siswa kelas 1 sampai dengan kelas 5 yang berjumlah kurang lebih 51 siswa. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan penyampaian materi menggunakan metode ceramah yang dikemas secara menarik dan atraktif. Beberapa materi yang disampaikan dalam kegiatan sosialisasi ini yaitu terkait dengan pengenalan perpustakaan yang telah diperbarui di SD Islam Al Falih, paparan mengenai aturan peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan, pengukuhan petugas perpustakaan yang baru beserta jadwal piket masing-masing petugas, dan pembagian kartu anggota perpustakaan kepada seluruh siswa beserta aturan penggunaannya. Selain itu, untuk meningkatkan minat berkunjung siswa ke perpustakaan dan sebagai salah satu upaya menumbuhkan budaya membaca di kalangan para siswa, maka tim Kampus Mengajar 3 SD Islam Al Falih memberikan insentif berupa hadiah kepada 10 pengunjung pertama perpustakaan, dengan syarat dan ketentuan mereka berani menceritakan kembali isi dari buku yang mereka baca. Semua siswa tampak bersemangat dan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut sampai selesai.
img-20220615-123755-62ae85fbfdcdb4262b32b012.jpg
img-20220615-wa0018-62ae860cbb4486580647e362.jpg
Setelah kegiatan sosialisasi tersebut selesai dilaksanakan, perpustakaan sekolah yang sudah diperbarui di SD Islam Al Falih resmi dibuka. Berbeda dari keadaan sebelumnya, saat ini di perpustakaan SD Islam Al Falih terdapat sistem peminjaman buku yang lebih terstruktur dimana siswa dapat meminjam buku yang ada di perpustakaan tersebut untuk kemudian dibawa pulang dan dibaca di rumah sesuai dengan aturan yang tertera. Perpustakaan SD Islam Al Falih yang dulunya sepi pengunjung sekarang menjadi ramai dikerumuni oleh para siswa saat jam istirahat berlangsung. Banyak siswa yang membaca buku di perpustakaan untuk mengisi waktu istirahat. Selain itu, banyak juga siswa yang meminjam buku sebagai bahan bacaan ketika mereka di rumah. Mengingat bahwa budaya membaca perlu ditanamkan sejak dini, maka dengan adanya program kerja revitalisasi perpustakaan ini, diharapkan untuk kedepannya minat baca siswa yang ada di SD Islam Al Falih akan semakin meningkat. Sebagaimana kata pepatah, sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukit, maka harapan dari tumbuhnya minat baca siswa yang ada di SD Islam Al Falih berkat diadakannya program kerja revitalisasi perpustakaan oleh tim Mahasiswa Kampus Mengajar 3 ini akan menjadi langkah awal yang akan mengiringi peningkatan literasi bangsa Indonesia.
Sumber :
Hidayah, L. (2017). Implementasi budaya literasi di sekolah dasar melalui optimalisasi perpustakaan: Studi kasus di Sekolah Dasar Negeri di Surabaya. JU-Ke (Jurnal Ketahanan Pangan), 1(2), 48–58. http://riset.unisma.ac.id/index.php/JU-ke/article/view/791
Imron, M. A., & Kuntarto, E. (2019). Revitalisasi Perpustakaan Sekolah Untuk Meningkatkan Minat Baca Siswa. Repository Universitas Jambi. https://doi.org/10.37251/jber.v1i2.84
Mansyur, U. (2019). Gempusta: Upaya Meningkatkan Minat Baca. Prosiding Seminar Nasional Bahasa Dan Sastra II FBS UNM, December, 203–2017. https://osf.io/va3fk
Muhsyanur. (n.d.). Pengembangan Keterampilan Membaca Suatu Keterampilan Berbahasa Reseptif. In 2019. CV. Buginese Art.
Lihat Pendidikan Selengkapnya