Nasionalisme memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan bangsa dan Negara karna merupakan landasan setiap individu dalam satu kesatuan berbangsa dan bernegara. Di era globalisasi ini memiliki banyak tantangan yang dialami generasi muda terutama di tingkat sekolah dasar yang sangat komplek dan beragam, hal ini dapat berdampak luas terutama dalam hal identitas,nilai budaya,dan perilaku sosial. Oleh karena itu pentingnya pendidik disekolah dasar untuk memberikan pemahaman dan menanamkan rasa cinta tanah air dan berbangsa yang kuat agar anak-anak dapat mengantisipasi dan menganalisis tantangan global. Melalui pendidikan ini pendidik juga mengajarkan anak-anak juga untuk menjaga dan membangun Negara dengan semangat persatuan dan kesatuan sehingga pendidikan cinta tanah air ini dapat menjadi benteng dan tameng yang kuat dalam menjaga keutuhan  kelestarian bangsa.
Tujuan dari tema ini adalah "Membangun Rasa Cinta Tanah Air" dengan dikembangkan menjadi judul "Pentingnya Pendidikan Cinta Tanah Air Di Sekolah Dasar Dalam Membentuk Generasi Nasionalisme Di Era Globalisasi". Di era globalisasi ini arus informasi dan budaya asing sangat kuat dengan pendidikan cinta tanah air yang diajarkan sejak dini akan membantu untuk membentuk rasa nasionalisme dan identitas yang kuat pada anak-anak. Globalisasi tidak hanya membawa kemajuan tetapi juga tantangan yang bias merusak jati diri bangsa maka dari itu sebagai pendidik juga harus mengajarkan cara menghadapi pengaruh negative agar anak-anak dapat lebih selektif dalam menerima budaya asing yang masuk dan tetap mempertahankan nilai-nilai yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Pendidikan cinta tanah air ini juga mengajarkan kepada anak-anak pentingnya peran generasi muda dalam membangun bangsa bernegara, dengan cinta tanah air mereka lebih peduli terhadap kemajuan bangsa dan berani berkontribusi dalam masyarakat. Menganalisis peran sekolah dalam menanamkan cinta tanah air diera globalisasi ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang melibatkan kebijakan, kurikulum, dan kegiatan di sekolah dan melibatkan evaluasi terhadap penggunaan teknologi,peran guru, dan kerjasama orang tua  serta masyarakat setempat melalui pendekatan holistic dan terintegrasi.
Pendidikan di Sekolah Dasar (SD) memainkan peran krusial dalam membentuk generasi yang nasionalis dengan menanamkan nilai-nilai kebangsaan, cinta tanah air, serta pemahaman terhadap sejarah dan budaya Indonesia. Melalui mata pelajaran yang mengajarkan tentang Pancasila, UUD 1945, serta keberagaman bangsa, siswa diajak untuk menghargai perbedaan, memperkuat identitas nasional, dan menerapkan semangat persatuan. Hal ini mendukung pembentukan karakter generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki rasa tanggung jawab terhadap negara dan sesama. Sebagai landasan untuk membentuk rasa nasionalisme yang kokoh, pendidikan di SD harus mampu menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap Indonesia sejak dini (Sagala, 2013; Permendikbud No. 22 Tahun 2016).
Di era globalisasi menanamkan rasa cinta tanah air menjadi tantangan terutama dengan arus informasi yang sangat cepat masuk  dengan pengaruh budaya asing melalui media sosial seperti film dan music dapat membuat generasi muda lebih tertarik pada identitas global daripada budaya local. Hal ini dapat mengurangi rasa kebanggan terhadap nilai-nilai budaya local. Selain itu adanya pergeseran nilai dengn dipengaruhi oleh tremd global yang dapat berpotensi menciptakan sikap individualism yang mengabaikan kepentingan bersama dan rasa cinta tanah air (Barker,2013)
Selain itu pendidikan juga menjadi factor utama dalam pembentukan rasa cints tanah air yang kuat.sisitem pendidikan yang difokuskan pada kompetensi global dan persaingan internasional sering kali kurang untuk memberikan ruang bagi penguatan dalam mengmbangkan karakter nasionalisme dan cinta tanah air. ada beberapa kasus,kurikulum yang disampaikan tidak cukup menekankan pada pentingnya pemahaman sejarah,budaya,dan nilai-nilai kebangsaan yang menjadi pondasi jati diri sebuah bangsa Negara (Zubaidah,2015) oleh Karena itu dibutuhkan kolaborasi antara keluarga,masyarakat dan pemerintah dalam merencanakan pendidikan yang seimbang antara pengetahuan global dengan penguatan sikap nasionalisme yang relevan dalam konteks di era digital saat ini.
Dalam mengembangkan rasa nasionalisme di sekolah dasar dapat dimulai dengan mengenalkan nilai-nilai kebangsaan sejak dini melalui kurikulum yang inklusif dan berbasis karakter. Salah satu cara yang efektif adalah dengan mengintegrasikan pendidikan sejarah bangsa dan simbol-simbol negara, seperti bendera, lagu kebangsaan, dan pahlawan nasional, ke dalam pembelajaran sehari-hari. Materi yang menarik dan mudah dipahami akan membantu siswa memahami pentingnya identitas nasional dan merasakan kebanggaan terhadap tanah air. Penanaman nilai-nilai nasionalisme juga dapat dilakukan melalui kegiatan ekstra kurikuler seperti upacara bendera, lomba kebudayaan, serta kegiatan yang melibatkan siswa untuk berpartisipasi dalam merayakan hari-hari besar nasional (Triantoro, 2020). Melalui cara ini, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga merasakan pengalaman langsung yang membangkitkan rasa cinta terhadap tanah air.
Pendidikan cinta tanah air di Sekolah Dasar memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi yang mencintai dan bangga akan negaranya, terutama di era globalisasi yang penuh dengan tantangan budaya asing. Melalui pembelajaran tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai luhur bangsa, anak-anak dapat memahami identitas nasional mereka dengan lebih baik. Hal ini tidak hanya akan memperkuat rasa kebanggaan terhadap Indonesia, tetapi juga menumbuhkan sikap tanggung jawab sebagai bagian dari pembangunan negara. Di tengah arus globalisasi yang semakin kuat, pendidikan cinta tanah air menjadi landasan untuk menciptakan generasi yang tidak hanya berwawasan global, tetapi juga tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan
Sagala, S. (2013). Konsep dan Makna Pendidikan Karakter. Bandung: Alfabeta.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Barker, C. (2013). Cultural Studies: Theory and Practice. Sage Publications.
Zubaidah, I. (2015). "Pendidikan Nasional dalam Perspektif Globalisasi". Jurnal Pendidikan, 10(2), 123-134.
Triantoro, R. (2020). "Pengembangan Nilai-Nilai Nasionalisme dalam Pembelajaran Sejarah di Sekolah Dasar". Jurnal Pendidikan Karakter, 10(2), 87-101.
Suryani, D. (2019). "Strategi Meningkatkan Nasionalisme Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek". Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 22(3), 245-259.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H