Â
      Zaman modern saat ini dianggap jurnalistik sebagai ilmu yang sangat penting untuk dipelajari dan diterapkan oleh mahasiswa. Prospeknya sangat menjanjikan karena jurnalisme bukan hanya ilmu yang bisa dipelajari tetapi juga keterampilan yang sangat berguna dimanapun dan dalam kondisi apapun. Oleh karena itu, beberapa universitas memasukkan jurnalisme ke dalam salah satu mata kuliahnya.      Beberapa pekan lalu, Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UHAMKA beserta Dosen yang berjumlah 28 orang mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Harian Kompas (05/07/2023). Tujuan Mahasiswa berkunjung ke Harian Kompas untuk mengetahui informasi yang lebih dalam bagaimana cara menulis sebuah berita dalam bentuk Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Pada kesempatan ini, Mahasiswa dapat berdiskusi secara tatap muka dengan jurnalis dari perwakilan Harian Kompas untuk memberikan informasi seperti cara mencari judul berita berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat lalu menulis berita serta mengolah berita hingga sampai berita tersebut di publikasikan ke website Harian Kompas.
      Salah satu perwakilan Mahasiswa Pendidikan Bahasa inggris bernama Aditya Dwi Pangestu berkesempatan untuk menyampaikan secara tatap muka terhadap jurnalis di Harian Kompas "Saya merasa senang berada disini dan tentu saya ingin mengetahui sisi lain dari seorang jurnalis". Seorang jurnalis dari Harian Kompas menanggapi respon mahasiswa tersebut dengan positif, Bahwasanya, memang seorang jurnalis tidaklah mudah dan mereka harus mengemban kode etik sebagai seorang jurnalis untuk mencari berita berlandaskan faktual dan akurat. Serta mereka menceritakan pengalaman yang dirasakan selama meliput berita di lokasi secara langsung dan menjadi pengalaman yang berharga.
      Proses pembuatan berita mempunyai beberapa tahapan dimulai dari pengambilan data, lalu memasuki tahap penulisan dan harus kembali diperiksa oleh editor, kemudian dikirim lagi ke bagian korektor (penyelaras bahasa), setelah itu di periksa oleh tim redaktur pelaksana dan tahapan terakhir yaitu tahap finishing dilakukan oleh tim sunting dengan memeriksa seluruh tulisan secara detail. Ini menjadi bukti bahwa proses membuat berita tidak mudah, Harian Kompas sebagai media salah satu sumber berita yang dipercaya hingga saat ini.
     Setelah berdialog dengan jurnastik dari Harian Kompas, diharapkan mahasiswa mampu memahami hakikat jurnalistik dan mampu mengelola informasi dan mengemasnya dalam bentuk karya jurnalistik. Dengan demikian, mahasiswa sebagai calon sarjana dapat mengambil andil sebagai pengelola ilmu pengetahuan dan menyampaikannya kepada masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H