Mohon tunggu...
Hanan Wiyoko
Hanan Wiyoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya menulis maka saya ada

Suka membaca dan menulis, bergiat di literasi digital dan politik, tinggal di Purwokerto, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Nasib Kliping Berita di Era Digital, Pentingkah?

7 April 2021   20:56 Diperbarui: 7 April 2021   21:25 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingatkah, kapan Anda membuat kliping berita? Bisa jadi terakhir mengkliping saat masih bersekolah. Ya, kliping menjadi pekerjaan yang jarang dilakukan. Padahal mengumpulkan potongan berita bernilai penting. Apa saja?

KLIPING berasal dari Bahasa Inggris, yakni clipping yang berarti potongan atau kumpulan berita. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, kliping berarti guntingan atau potongan bagian tertentu dari surat kabar, majalah, dan sebagainya, yang kemudian disusun dengan sistem tertentu. Dari pengertian ini terlihat aktivitas membuat kliping berkaitan dengan proses pengumpulan berita media cetak, dipilih, digunting, dan lalu ditempel.

Saya berkesempatan memberikan materi Membuat Ulasan Kliping Berita yang disampaikan di depan mahasiswa magang peserta Kelas Pemilu di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas, Rabu (7/4/2021) siang. Kepada para mahasiswa saya mendiskusikan apakah masih relevan membuat kliping di era digital saat ini?

Saya mengawali dengan menyampaikan manfaat membuat kliping berita. Beberapa manfaat membuat kliping adalah :

  • Menunjang kegiatan pribadi dan organisasi lainnya
  • Menambah koleksi perpustakaan
  • Memperkaya sumber ilmu pengetahuan
  • Meningkatkan cakrawala berpikir
  • Sumber dokumentasi informasi
  • Pada masalah tertentu dapat dijadikan bukti otentik
  • Bahan penelitian makalah, skripsi, tesis dll

Kemudian saya kaitkan proses membuat kliping di era digital dengan mengkelompokan dua jenis sumber bahan kliping, yakni sumber media lama (old media atau konvensional) dan sumber media baru (new media atau modern). Dengan mengelompokan dua sumber bahan kliping ini dirasakan ada perluasan makna, tidak lagi sekadar membuat kliping dari berita media cetak, namun kliping berita online maupun konten audio, visual, dan infografik.

"Kliping model lama adalah menggunting dan menempel potongan berita media cetak. Di era digital, kliping dilakukan dengan model unduh-cetak-kumpulkan," kata saya menerangkan perluasan makna kliping era digital.

Dengan demikian, kliping yang bagus adalah mengumpulkan potongan-potongan berita yang relevan dengan memadukan beragamnya sumber berita. Maksudnya, ada kliping model lama (gunting-tempel) dan kliping model baru (unduh-cetak-kumpulkan). Dengan car aini, manfaat membuat kliping seperti dicantumkan di atas dapat tercapai. (*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun