Pemilu 2024 bakal jadi pesta rakyat terbesar di dunia. Dalam satu tahun, Indonesia akan menggelar 7 jenis pemilihan serentak. Butuh keterlibatan anak muda sebagai penyelenggara pemilu.
KPPS merupakan singkatan kelompok penyelenggara pemungutan suara. Bertugas di tempat pemungutan suara (TPS). Bertugas melayani pemilih untuk memberikan hak suara pada hari pemungutan suara. Pada Pemilu 2024 mendatang, petugas KPPS perlu diisi sumber daya tenaga muda.
Kenapa butuh tenaga muda?
Berkaca pada Pemilu 2019 yang hanya lima surat suara (Pilpres, DPR RI, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten), itu sudah disebut pemilu yang kompleks dan rumit. Belum lagi pada 2024 mendatang ditambah dengan Pilkada dua surat suara (Pilgub dan Pilbup/Pilwalkot). Maka bila dibayangkan, butuh stamina dan daya tahan penyelenggara pemilu khususnya KPPS yang masih muda dan energik.Â
Sebagai catatan, pada Pemilu 2019 kemarin ada ratusan KPPS yang meninggal dunia akibat kelelahan. Harapannya dengan merekrut tenaga muda diharapkan daya tahan dan kesehatan lebih optimal. Tantangannya adalah tenaga muda belum berpengalaman. Nah disinilah butuh pendidikan dan latihan atau bimbingan teknis lebih lama agar anak muda yang bertugas menjadi penyelenggara pemilu ini bisa cukup paham akan tugas dan wewenang.
Masih cukup waktu, mulai dari sekarang untuk mengajak anak muda mau dan terpanggil berkiprah sebagai penyelenggara pemilu, khususnya KPPS. Seperti yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas. Sejak Februari 2021 dibuka Kelas Pemilu. Kegiatan ini non DIPA sehingga merupakan inovasi kegiatan.
Pesertanya adalah mahasiswa dan pelajar SMA/SMK yang mengambil program magang di kantor yang beralamat di Jalan HM. Bachroen, Berkoh, Purwokerto Selatan. Selama 1 bulan hingga 6 bulan mereka dikenalkan dengan berbagai keilmuan literasi demokrasi dan pemilu. Misalnya tahapan penyelenggaraan pemilu, kelembagaan penyelenggara pemilu, logistik pemilu, regulasi kepemiluan, pemutakhiran data pemilih, dan teknis pemilu. Yang menjadi pemateri adalah komisioner, sekretaris, kasubbag, dan akademisi.
Salah satu materi yang diberikan adalah teori dan praktek pemungutan suara pemilihan kepala daerah yang digelar Jumat (26/3/2021) kemarin. Peserta kelas pemilu sebelumnya mendapatkan materi tentang bagaimana bekerja melayani pemilih. Kemudian materi praktek dilakukan dengan simulasi pemungutan suara dengan menjadikan aula kantor sebagai lokasi TPS.
"Kami melakukan simulasi agar anak muda memiliki gambaran tentang bagaimana kerja KPPS di TPS. Harapannya mereka memiliki gambaran dan tumbuh minat menjadi petugas di Pemilu 2024," kata Ketua KPU Kabupaten Banyumas, Imam Arif Setiadi usai acara.
Dari pengamatan simulasi, meski baru pertama berlatih kegiatan bisa berjalan. Para mahasiswa bisa menjalankan peran sebagai petugas. Saat simulasi mereka dihadapkan situasi-situasi kompleks pelayanan pemilih di TPS. Semoga dengan mengenalkan kepemiluan kepada anak muda, khususnya mahasiswa dan pelajar bisa tumbuh minat mereka untuk berpartisipasi dalam pemilu mendatang. (*)