Mohon tunggu...
Hanan Wiyoko
Hanan Wiyoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya menulis maka saya ada

Suka membaca dan menulis, bergiat di literasi digital dan politik, tinggal di Purwokerto, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kilang Minyak Balongan Terbakar, Keselamatan dan Pemadaman Jadi Prioritas

29 Maret 2021   15:31 Diperbarui: 29 Maret 2021   22:51 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kilang Balongan terbakar. Foto thinksafety.com

Keberadaan kilang pengolahan minyak rawan musibah terbakar. Masyarakat di sekitar kilang harus selalu waspada. 

PERISTIWA kilang minyak terbakar di Balongan, Indramayu, Jawa Barat mengingatkan kisah serupa di Lomanis, Cilacap, Jawa Tengah.

Sekitar 10 tahun lalu, tepatnya 2 April 2011, kilang 31-T7 berisi HOMC milik Pertamina terbakar. Saya yang waktu itu berprofesi sebagai wartawan di harian Tribun Jogja (Kompas Gramedia Grup) berkesempatan melihat penanganan kebakaran dari jarak aman terdekat.

Menurut saya, kebakaran kilang di Balongan hari ini cukup besar. Tiga kilang terbakar. Sedangkan di Cilacap yang terbakar satu kilang. Namun keduanya memiliki kesamaan bahwa api yang ditimbulkan cukup besar, sulit dipadamkan, mengakibatkan terjadinya pengungsian, dan menimbulkan kerugian.

Kebakaran tangki di Balongan yang terjadi Senin (29/3/2021) pukul 01.59 WIB mengakibatkan terjadinya pengungsian dan korban. Rilis dari Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB), Senin siang mencatat ada 912 jiwa mengungsi dan 5 orang luka berat, 15 orang luka ringan dan 3 orang masih dalam pencarian. Sedangkan kebakaran kilang di Lomanis, Cilacap tahun 2011 mengakibatkan 1.089 jiwa mengungsi. Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran yang melanda selama tiga hari.

Kilang Cilacap terbakar 2011. tribunnews.com
Kilang Cilacap terbakar 2011. tribunnews.com
Dari pengalaman saya ketika liputan tersebut, pemadaman api dan prosedur keselamatan untuk pekerja dan warga berjalan beriringan.

Terkait penanganan kebakaran, butuh kerja teknis dari tim pemadaman kebakaran dan dukungan piranti pemadam yang handal. Saya percaya, tim pemadam Pertamina sudah terlatih dan memiliki alat-alat pemadam yang baru dan canggih. Misalnya penggunaan foam/busa untuk mengendalikan api. Ditambah dengan dukungan pemadaman dari unsur lain yang berjibaku menangani kebakaran.

Begitu juga unsur keselamatan, baik pekerja dan masyarakat sekitar kilang. Para pekerja khususnya petugas fireman perlu memperhatikan safety dalam mengendalikan kobaran api. Termasuk pekerja lain, mengingat lokasi kilang dipenuhi bahan mudah terbakar. Begitu juga masyarakat yang berada di sekitar kilang. Harus mengikuti panduan keselamatan dan mengikuti perintah evakuasi / mengungsi.

Pemadaman api membutuhkan waktu lama dan kerja keras petugas. Termasuk pihak Pertamina menjaga kelancaran pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk tidah terganggu. Untuk para korban semoga segera diberi kesembuhan, dan warga yang mengungsi tidak panik serta mengikuti arahan dan petunjuk petugas. Semoga api bisa padam dan segera pulih. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun