Mohon tunggu...
Hanan Wiyoko
Hanan Wiyoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya menulis maka saya ada

Suka membaca dan menulis, bergiat di literasi digital dan politik, tinggal di Purwokerto, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Covid-19 dan Ending Tak Terduga All England 2021

18 Maret 2021   10:24 Diperbarui: 18 Maret 2021   10:37 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bulutangkis. foto sport.bisnis.com

Sungguh tak dinyana. Rasanya sedih dan gregetan. Pagi hari ini (18/3/32021) mendengar kabar tim bulu tangkis Indonesia di All England 2021 yang sedang berlangsung di Inggris dipaksa mundur. Berita lengkap bisa dibaca disini. Pupus harapan pemain, pelatih, dan kita sebagai bangsa dalam ajang bergengsi bulu tangkis tingkat dunia ini.

Bagaimana kronologisnya? 

Dikutip dari cnnindonesia.com, beberapa pemain sudah bertanding pada babak pertama 17 Maret 2021 kemarin. Hasilnya meraih kemenangan seperti Jonatan Christie, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Pertandingan hari pertama sempat diundur beberapa jam karena ada kabar beberapa pelatih dan pemain terpapar Covid-19. Kemudian beberapa nama pemain yang belum bertanding di hari pertama seperti Anthony Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Praveen Jordan/Melati Daeva dinyatakan walkover. Pun demikian halnya Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang sudah lolos ke babak kedua. Membaca informasi ini rasanya sedih.

Kabar mundurnya tim Indonesia dalam ajang bergengsi tersebut dirilis melalui akun instagram bulutangkis.ina.  Begini pernyataannya :

"Seluruh Tim Indonesia dipaksa harus mundur dari turnamen Yonex All England 2021 dan tidak dapat melanjutkan pertandingan. Hal ini dikarenakan, saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu, terdapat penumpang yang terkena Covid-19. Namun, kami pun tidak diberi tahu siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif tersebut.

Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif Covid-19, maka diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari. Sehingga, tim Indonesia dipaksa mundur dan melakukan isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre, terhitung 10 hari sejak kedatangan tim ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu.

Baik dari BWF maupun Panitia All England sendiri pun tidak bisa berbuat apa-apa karena hal ini sudah menjadi regulasi pemerintah Inggris.Namun dapat dipastikan, keadaan seluruh tim Indonesia yang berada di Birmingham saat ini dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Hal ini merupakan kejadian luar biasa menyakitkan dan mengecewakan bagi kami semua".

Dari penjelasan tersebut, tentu kita sangat terpukul. Para atlet yang siap bertanding harus menjalani isolasi mandiri. Perasaan mereka tentu sedih. Begitu juga warga Indonesia merasakan hal yang sama. Tapi bagaimanapun, hal tersebut sudah menjadi aturan. Hal yang terasa berat dan memilukan. Sedih. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun