Menurut tulisan blog Wiyonggo Putih : Â Data yang mendukung terdapat pada bekas prasasti kayu dengan huruf Jawa yang tertulis "Gebyog Iki Dibangun Ing Tahun 1817 Masehi. Gebyog adalah Cungkup makam Syaikh Abdus Shomad. Sedangkan bangunan makam tersebut dibangun oleh Mbah Kyai Muhammad Noer Zaman, yang dalam catatan silsilah keluarga Jombor merupakan keturunan ketujuh dari Syaikh Abdus Shomad. Petunjuk lain yaitu antara Syaikh Abdus Shomad dengan Adipati Joko Kaiman terdapat hubungan besan. Hasanudin putra Syaikh Abdus Shomad dinikahkan dengan putri dari Adipati Joko Kaiman. Hubungan ini mengindikasikan adanya rentang masa kehidupan mereka dalam kurun waktu yang sama.
Keanehan Foto Bareng di Makam
Saya berkesempatan berziarah ke makam Syekh Abdusshomad bersama teman-teman kantor pada  Jumat, 5 Maret 2021. Ini adalah kali pertama saya melakukan ziarah ke Makam Syekh Abdussomad.
Sesampai di parkiran, mobil terparkir di halaman makam. Di halaman tersebut terpampang papan informasi yang menjelaskan tata tertib ziarah dan struktur juru kunci makam.
Informasi dalam papan tersebut menyebutkan makam dikelola Yayasan Nuruz Zaman Jombor dengan akta notaris nomor 02 tanggal 02 Desember 2016 nomor AHU - 0045389-AH.02.04 tahun 2016.Â
Nama penasihat yayasan adalah M Dasuki dan KH Abdussyukur, sedangkan nama juru kunci H Solikuhun Akhmad dan dua orang badal yakni Kamali dan Dasuki.Â
Sedangkan tata tertib berziarah ada 10 poin, diantaranya untuk berpakaian sopan bagi para peziarah, larangan merusak pohon Nagasari, larangan membuang sampah, dan lainnya.
Pepohonan yang rimbun membuat angin terasa semilir dan sejuk. Jalan menuju kompleks cungkup dan di bangunan utama lokasi berziarah sudah terdapat lampu listrik yang menjadi penerangan peziarah di kala malam.
Cungkup makam Abdusshomad berada di dalam bangunan yang terkunci. Peziarah bisa duduk berdoa di luar bangunan. Saat saya datang, di lokasi sedang dilakukan renovasi bangunan utama sehingga dibuat lebih nyaman.Â
Maklum saja, bagi peziarah yang ingin ngalap berkah bisa berdoa di tempat ini berhari-hari, ada yang tujuh hari, bahkan sampai 40 hari. Di halaman parkir terdapat masjid dan sarana toilet yang bisa digunakan peziarah. Di bagian pintu masuk juga terdapat kotak infak, bagi dermawan yang ingin berinfak bisa memasukkan infak di kotak tersebut.