Jual beli merupakan kegiatan tak asing lagi dan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, hampir setiap hari manusia melakukan hal tersebut walau hanya sekedar membeli permen seharga 500 perak saja.Â
Berdagang merupakan salah satu ikhtiar manusia untuk melangsungkan kehidupannya. Bahkan, Nabi Muhammad Shallalahu 'Alaihi Wasallam kala usia mudanya sudah menjadi seorang pedagang bersama dengan pamannya, Abu Thalib.
Seiring dengan berjalannya waktu, dunia wirausaha semakin berkembang dan modern dengan berkembangnya dunia teknologi.Â
Namun, datangnya masa pandemi karena virus covid-19 yang menghampiri seluruh dunia ini, sangat mempengaruhi dunia wirausaha terutama dalam sektor perdagangan di Indonesia, meski ada beberapa usaha yang justru naik pada masa ini.
Seorang wirausahawan tentunya harus memiliki trik dan strategi yang tepat dalam menghadapi berbagai situasi, termasuk dalam situasi pandemi seperti sekarang ini.Â
Berikut salah satu wirausahawan muda dalam menjalankan usahanya di tengah masa pandemi serta trik dan strategi yang beliau terapkan dalam usahanya.
Salma Amalia. Ibu dari satu anak yang  kini berusia 21 tahun ini memulai perjalanannya di dunia usaha bersama sang suami pada Juli 2019. Jenis usaha yang beliau jalankan ialah berbagai macam olahan dari kulit sapi atau domba seperti tas,  sandal, dompet, dll.
Di masa pandemi ini, tentu banyak usaha-usaha yang turun. Termasuk dalam usaha perkulitan. Trik yang beliau lakukan dalam usahanya di tengah pandemi, yaitu dengan rajin memposting barang di media sosial, memberi diskon harga untuk menarik pembeli, dan tentunya berdo'a agar usahanya tetap berjalan lancar dengan banyak pembeli.Â
Lalu, strategi yang beliau terapkan dalam mempertahankan usahanya di masa pandemi ialah dengan tetap mengeluarkan model barang terbaru, memberi harga yang terjangkau, update melalui media sosial terutama WhatsApp Group karena kebanyakan pembeli adalah reseller, dan sesalu support reseller.Â
Omzet yang didapat tentu saja mengalami penurunan setelah datangnya masa pandemi, yaitu sekitar 7-10jt/bulan. Adapun sebelum pandemi omzet yang di dapat sekitar 15-16jt/bulan.