Mohon tunggu...
Hana Nur Aini
Hana Nur Aini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

saya menyukai konten-konten yang berkaitan dengan self improvement

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mindfulness Sebagai Strategi Regulasi Emosi

7 Desember 2023   10:42 Diperbarui: 13 Desember 2023   11:29 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mindfulness sebagai strategi regulasi emosi

Emosi sangat penting dalam beradaptasi dengan lingkungan di kehidupan sehari-hari, emosi terwujud dalam respon kognitif, perilaku, dan fisiologis. Emosi dapat berdampak kearah yang positif dan negatif. Hal yang menjadi tantangan adalah bagaimana mengendalikan emosi sehingga emosi tersebut dapat membatasi unsur-unsur yang dapat merugikan. Regulasi emosi dianggap penting untuk kesejahteraan, regulasi emosi adalah kemampuan dalam mengelola setiap respon emosional terhadap situasi atau kejadian yang dihadapi sehari-hari. Regulasi emosi merupakan proses netral dalam mengendalikan emosi seseorang sebagai respon dari rangsangan adaptif atau maladaptif dari lingkungan, yang memunculkan emosi positif atau negatif. Regulasi emosi meliputi tindakan yang dilakukan dalam mengubah lingkungan yang memicu adanya emosi atau memodifikasi situasi, menilai pengalaman lingkungan, dan secara fleksibel mengalibrasi usaha sebelumnya untuk mencapai tujuan yang lebih baik (Islamiyah et al., 2020). Dalam kehidupan sehari-hari seringkali ditemui tekanan dan tantangan yang harus dihadapi, kemampuan untuk meregulasi dan mengatur emosi menjadi suatu keterampilan yang penting untuk dimiliki agar dapat menghadapi situasi stressor.
Dalam beberapa penelitian mengenai regulasi emosi, diketahui bahwa mindfulness merupakan salah satu cara untuk meregulasi emosi. Mindfulness sebagai alat untuk membantu mengatur dan mengelola respon emosional individu. Mindfulness adalah kemampuan untuk melihat, merasakan, mengetahui, dan mengapresiasi apa yang menjadi fokus pada momen saat ini, mindfulness ini dapat membantu memusatkan fokus perhatian (Anggraeni, 2021). Sederhananya, mindfulness adalah keadaan sadar penuh dan hadir secara utuh, atau atensi yang diberikan oleh individu terhadap pengalamannya yang disertai dengan penerimaan terhadap pengalaman tersebut. Tanpa disadari banyak orang sering menjalani kehidupan sehari-hari dengan mata yang selalu tertuju pada ponsel, dan kurang memperhatikan lingkungan sekitar. Hal ini seringkali membuat individu tidak sinkron dengan pengalaman dan emosi yang sedang dihadapi. Oleh karena itu mempraktikkan minfulness penting untuk merasakan kebermaknaan yang dapat dicapai melalui keterlibatan atau kesadaran penuh dalam kehidupan sehari-hari.

Mindfulness mengajarkan individu untuk sadar terhadap emosi yang sedang dialami, sehingga individu dapat memahami emosi tersebut dan tidak langsung bereaksi secara impulsif. Dengan mindfulness individu dapat menerima perasaan tidak nyaman yang mungkin timbul karena emosi yang kuat, sehingga dapat menyadari bahwa pengalaman tersebut adalah hal yang manusiawi dan dapat meningkatkan kemampuan untuk tetap tenang saat menghadapinya. Meditasi minfulness telah terbukti membantu seseorang dalam mengelola situasi stress dengan meningkatkan kesadaran dan membuat pikiran menjadi lebih mudah untuk menerima situasi dan keadaan yang sedang dihadapi. Selain itu, dengan meditasi mindfulness individu dapat belajar untuk mengelola emosi dan tidak langsung bertindak. Individu dapat belajar untuk memperhatikan rasa marah dan keadaan emosi lainnya dengan kasih sayang.

Praktik Mindfulness
Meditasi mindfulness dapat membantu untuk memfokuskan pikiran dan membuat tubuh menjadi lebih rileks. Meditasi ini dapat dilakukan setidaknya 5 menit sehari untuk membantu menjadi lebih segar dan energik. Berikut adalah beberapa tahapan yang dapat dilakukan untuk meditasi:
1.
Luangkan waktu dan cari tempat yang nyaman
2.
Pertahankan postur tubuh yang rileks
3.
Perhatikan reaksi dan keadaan pikiran anda tanpa memihak
4.
Arahkan perhatian pada pernapasan dengan menghitung dalam hati “1” saat menarik napas, “2” saat menghembuskan napas, “3” saat menarik napas, dan seterusnya.
5.
Saat pikiran anda terdistraksi, resapi apa yang anda pikirkan, dan Kembali ke pernapasan
6.
Setelah anda berlatih untuk memusatkan perhatian pada pernapasan, anda dapat menggunakan sensasi suara, atau pengamatan pikiran sebagai titik konsentrasi anda.
Dalam kehidupan sehari-hari, individu tidak bisa untuk menghindari setiap situasi stess yang datang, tetapi individu bisa mengendalikan reaksi terhadapnya. Salah satu caranya dengan meditasi mindfulness yang dapat membantu dalam penerimaan diri dan reaksi dalam menghadapi sesuatu. Tujuan dari minfulness ini antara lain, untuk melatih pikiran agar individu bisa fokus pada situasi saat ini tanpa terdistraksi oleh pikiran masa lalu atau yang akan datang. Mindfulness juga dapat membantu untuk mengurangi stress dengan melatih cara merespon stress dan tidak langsung bereaksi terhadap situasi yang dihadapi, hal tersebut dapat membantu untuk mengurangi kecemasan. Praktik minfulness dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan dalam berkonsentrasi dan fokus sehingga dapat membantu individu untuk fokus pada hal yang sedang dilakukan. Selain itu, mindfulness juga dapat membantu untuk mengelola setiap emosi dengan lebih baik, menerima dan memahami diri sendiri. Secara umum, tujuan
dari minfulness ini adalah membantu individu untuk menjadi lebih menyadari, tenang dan hadir dalam setiap situasi yang sedang dihadapi.
Praktik mindfulness yang dilakukan secara rutin dan konsisten dapat membawa perubahan kearah yang lebih baik bagi kesejahteraan mental dan fisik. Dengan menerapkan praktik mindfulness dalam kehidupan sehari-hari, memungkinkan seseorang untuk dapat mengelola emosi dengan lebih bijak, meningkatkan kemampuan berkonsentrasi dan lebih fokus pada tugas sehari-hari, dapat menangani stress dan meresponnya dengan tenang, dan menjadi lebih menghargai kehidupan dengan penuh makna.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa mindfulness adalah alat yang kuat untuk mengelola atau meregulasi emosi, bukan hanya sekedar untuk meningkatkan kesadaran tetapi juga untuk mengatur dan merespon setiap situasi dengan bijaksana. Karena dengan menerapkan praktik mindfulness, seseorang dapat mengelola setiap emosi dengan lebih efektif sehingga dapat membawa perubahan yang positif dalam kesejahteraan. Praktik mindfulness ini juga mengajarkan individu untuk merasakan setiap emosi yang memungkinkan individu untuk bisa mengidentifikasi, memahami, dan merespon emosi dengan lebih tepat. Individu dapat memahami akar dari reaksi emosinya sehingga dapat merespon dengan lebih bijak. Dengan praktik mindfulness ini juga individu bisa belajar untuk menerima setiap emosi, memberi ruang bagi respon agar lebih terarah.

Dalam beberapa penelitian yang meneliti pentingnya mindfulness sebagai strategi regulasi emosi, menunjukkan bahwa praktik meditasi mindfulness tidak hanya sekedar berkaitan dengan peningkatan kesadaran diri individu, tetapi mindfulness juga dapat berdampak baik dalam mengatur respon emosional individu. Namun, meskipun beberapa penelitian menunjukkan potensi besar mindfulness terhadap regulasi emosi individu, perlu diperhatikan bahwa hal tersebut bukan Solusi satu-satunya untuk semua masalah emosional. Pengintegrasian mindfulness dalam strategi Kesehatan mental individu dapat dilakukan sebagai pendekatan holistik yang dapat melibatkan berbagai metode dan teknik lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun