Mohon tunggu...
112022003 Hanan Naufal S
112022003 Hanan Naufal S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Teknik Elektro - Institut Teknologi Nasional - Elektronika Analog

Mahasiswa semester 3 Teknik Elektro, Tugas Elektronika Analog, Dosen pembimbing Ir. Rustamaji, M.T.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Transistor Sebagai Penguatan Daya

5 Juni 2024   14:25 Diperbarui: 5 Juni 2024   14:41 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Boylestad & Nashelsky, 2013)

Transistor adalah komponen elektonika yang berfungsi untuk memperkuat dan meningkatkan sinyal dalam komponen elektronika selain itu transistor merupakan  perangkat semikonduktor yang dapat digunakan untuk mengamplifikasi atau mengalihkan sinyal elektronik, Transistor dapat memperkuat frekuensi dengan mengatur arus yang mengalir di dalamnya. 

Ketika sinyal input diberikan ke transistor perubahan arus pada terminal basis transistor akan menghasilkan perubahan arus pada terminal kolektor dan emitor, sehingga menghasilkan penguatan sinyal frekuensi yang diinginkan. Selain bisa menguatkan sinyal transistor juga memiliki kegunaan lain, seperti penguat daya, tegangan, dan arus. Pada kesempatan kaliini artikel ini membahas tentang peran transistor sebagai penguat daya.

Rangkaian penguat pada transistor ini memiliki banyak jenisnya mulai dari, Penguat kelas A, Penguat kelas B, Penguat kelas AB, dan terakhir  Penguat kelas C. Penguat kelas A adalah penguat yang titik kerja efektifnya setengah dari tegangan VCC pada rangkaian penguat. Penguat kelas A membutuhkan bias awal yang menyebabkan penguat dalam kondisi siap menerima sinyal, Penguat kelas A memiliki efisiensi paling rendah dibandingkan dengan rangkaian lainnya, namun penguat kelas A memiliki tingkat distorsi terkecil.

Penguat kelas B adalah penguat yang bekerja berdasarkan tegangan pada bias dari sinyal input yang masuk, titik kerja penguat kelas B berada di titik cut-off yang berarti pada saat kondisi tidak ada sinyal input maka penguat kela B akan berada dalam kondisi OFF, dan baru akan bekerja saat sinyal input dengan level di atas 0.6 Volt (batas tegangan bias transistor).

 Penguat kelas AB merupakan penggabungan dari penguat kelas A dan penguat kelas B. Pada penguat kelas AB titik kerja transistor di geser sedikit untuk meminimalkan distorsi cross over atau cacat pada persimpangan sinyal sinus bagian bawah.

Dan terakhir adalah penguat kelas C konfigurasi pada penguat kelas C mirip dengan penguat kelas AB, yaitu titik kerjanya berada di daerah cut-off. Bedanya penguat kelas C hanya memerluka satu transistor untuk bekerja normal karena penguat kelas C khusus dipakai untuk menguatkan sinyal pada satu sisi atau hanya puncak puncak sinyal saja. 

Penguat kelas C memiliki efisiensi yang tinggi sampai 100% namun dengan fidelitas yang rendah karna pada rangkaian kelas C tidak memerlukan fidelitas, yang dibutuhkan pada penguat kelas C adalah frekuensi kerja sinyal sehingga tidak memperhatikan bentuk sinyal. (Rahmayanti, n.d.)

Berikut salah satu contoh pengerjaan latihan soal rangkaian seri penguatan kelas A :

Sumber : (Boylestad & Nashelsky, 2013)

  • Hitung daya input dan output rangkaian di atas. Sinyal input menghasilkan arus base sebesar 5 mA rms.

Solusi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun