Mohon tunggu...
Hana Najwa Paramitha
Hana Najwa Paramitha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Halo, Saya adalah mahasiswa yang gemar membaca dan menulis. Kreatif dan inovatif dalam mengeksplor hal-hal baru merupakan bagian dari hidup saya. Mari berkembang bersama, Sobat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Yuk, Kenali Bakteri Staphylococcus Aureus yang Paling Banyak Ditemukan pada Area Behel

30 Desember 2023   16:25 Diperbarui: 30 Desember 2023   16:46 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Gambar 1. Bakteri Staphylococcus aureus dari Fine Art America

 Halo, Sobat Biologi! Bakteri Staphylococcus aureus di area kawat gigi ternyata memiliki dampak yang mengerikan, lho! Benarkah? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini!

Dunia kedokteran di era ini, telah mengalami modernisasi dan globalisasi. Banyak pengetahuan dan ciptaan yang berhasil digunakan untuk membantu masyarakat dengan permasalahan kompleksitasnya. Salah satu alat ciptaan kedokteran yang banyak digunakan oleh sebagian masyarakat umum ialah kawat gigi atau dental braces. Kawat gigi merupakan salah satu alat yang dipasang pada bagian gigi manusia yang bertujuan untuk memperbaiki susunan gigi pasien yang mengalami permasalahan. Kawat gigi tersusun oleh kawat logam berukuran kecil dengan gaya orthodonti yang ditempelkan di setiap gigi atas dan bawah pengguna kawat gigi. Namun, kawat gigi ini memiliki risiko, yaitu mudahnya kuman dan bakteri untuk tumbuh dan berkembang di rongga mulut, terutama pada bagian celah-celah gigi yang terdapat sisa makanan setelah makan. Hal ini didukung oleh peranan gigi dan mulut sebagai pintu masuknya kuman dan bakteri yang mampu mengganggu kesehatan organ lainnya.

Rongga mulut manusia terdapat berbagai variasi komunitas bakteri, mulai dari mikroflora yang hidup di bagian permukaan rongga mulut hingga bagian permukaan gigi. Umumnya, flora normal yang berada di bagian rongga mulut, di antaranya Streptococcus mutans, Staphylococcus aureus, Lactobacillus sp., dan Pseudomonas aeruginosa. Umunmya, Bakteri yang paling banyak ditemukan ialah Staphylococcus aureus.

Apa sih bakteri Staphylococcus aureus?
Berdasarkan literatur yang dikemukakan oleh Kurniawan dan Sahli, bakteri ini memiliki bentuk coccus atau bulat, berkoloni atau membentuk gerombol, serta termasuk bakteri gram psoitif yang memiliki lapisan peptidoglikan dengan ukuran tebal. Staphylococcus aureus dapat menginfeksi area mulut, seperti penyakit peradangan, bau mulut maupun gusi berdarah. Keberadaan spesies bakteri Staphylococcus aureus pada rongga mulut terhadap kesehatan gigi dan mulut menjadi hal penting yang perlu diperhatikan. 


Penyebab dan Dampak dari bakteri Staphylococcus aureus
Dilansir dari MSD Manual Consumer Version, infeksi bakteri Staphylococcus aureus tidak hanya menyerang rongga mulut saja dan bakteri ini dapat mengakibatkan penyakit kategori ringan hingga berat, di antaranya infeksi kulit hingga menyebabkan abses, infeksi aliran darah, endokarditis, Osteomielitis, serta pneumonia. Penyebabnya ialah sisa makanan dan minuman menjadi media bertumbuhnya bakteri Staphylococcus aureus

Cara Merawat Kebersihan dan Kesehatan Mulut
Pada dasarnya, bakteri Staphylococcus aureus di rongga mulut termasuk floral normal. Namun, dampaknya sangatlah besar. Oleh karena itu, kita perlu menjaga kebersihan dan Kesehatan gigi dan mulut. Yuk Sobat, ketahui apa saja yang harus kita lakukan agar bersih dari kuman dan bakteri!


1.Sikat gigi sebelum tidur dan sesudah tidur
Sobat, kalian pasti tahu yaa bahwa sikat gigi sebelum dan sesudah tidur sangat dianjurkan. Hal ini dapat membantu menghilangkan kuman-kuman yang menempel di area gigi dari sisa – sisa makanan yang dikunyah. Terutama untuk kalian yang menggunakan kawat gigi perlu kelatenan dalam menyikat gigi agar bebas dari sisa makanan di sela-sela kawat.


2.Pastikan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang, pasta gigi berflorida mampu diserap oleh sel – sel tubuh di gigi untuk memperkuat bagian enamel gigi, serta menjaga kerusakan terutama kerusakan yang disebabkan oleh bakteri di rongga mulut.


3.Gosok gigi dengan baik dan benar
Sobat, kalian apakah sudah yakin menggosok gigi dengan baik dan benar? Nah, pasti di antara kalian ada yang belum menerapkan cara gosok gigi sesuai anjuran dokter. Sobat, ketika menggosok gigi pastikkan kalian tidak menyikat terlalu keras dan kencang. Hal ini bertujuan agar gusi tidak mengalami robek, begitu juga dengan enamel gigi terhindar dari penipisan. Oleh karena itu, kalian perlu menyikat gigi dengan gerakat memutar selama waktu berkisar 1 hingga 3 menit.


4.Jaga pola makan dan minum yang dikonsumsi
Nah, sobat biologi, perlu diketahui selain merawat gigi, kita juga perlu memerhatikan pola hidup dan terutama makan dan minum yang sehari-hari dikonsumsi. Umumnya, remaja hingga dewasa cenderung memilih makanan dan minuman manis yang mengandung kadar gula tinggi. Bahkan, kebiasaan buruk  ini disertai dengan tidak konsisten dalam menjaga pola makanan dan hidupnya. Padahal makanan dan minuman manis berpotensi tinggi memicu bakteri berkembang di mulut dan mengakibatkan gigi menjadi berlubang. Maka dari itu, kita harus mengatur pola makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh. Bukannya tidak boleh mengonsumsi makanan dan minuman manis, tetapi kita perlu membatasinya. Hal paling penting ialah harus perbanyak melakukan hidrasi dengan memperbanyak minum air putih.

Nah, Sobat. Meskipun normal rongga mulut dan gigi  menjadi tempat paling banyak ditemukan bakteri-bakteri yang menempel. Namun, kita wajib menerapkan langkah-langkah, seperti merawat dan menjaga kesehatan mulut maupun gigi yang sudah dijelaskan dalam artikel ini. Hal ini karena dampak dari salah satu bakteri rongga mulut sudah sangat jelas dan berisiko. Jadi, tidak ada alasan untuk kita tidak menjaga kebersihan area mulut terutama bagi kalian pengguna kawat gigi.  

Referensi :

Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang. (2019). Cara Mudah Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut. Diakses dari https://dinkes.deliserdangkab.go.id/cara-mudah-menjaga-kesehatan-gigi-dan-mulut.html, pada 30 Desember 2023, Pukul 12.02 WIB.

Kurniawan, F. B., & I. T. Sahli. (2017). Bakteriologi: Praktikum Teknologi Laboratorium Medik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Srimurtini, Ni Kadek. (2020). Identifikasi Staphylococcus Aureus Pada Rongga Mulut Mahasiswa Dengan Karang Gigi Di Jurusan Tenologi Medis Poltekkes Kemenkes Denpasar. Karya Tulis Ilmiah. Politenik Kesehatan Kemenkes Denpasar, Diakses dari http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/5377/, 29 Desember 2023, Pukul 19.20 WIB.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun