Mohon tunggu...
Hana MW
Hana MW Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah UNP

Selain hobby makan saya juga hobby jalan-jalan, akhir-akhir ini saya punya hobby baru yaitu baca baca tulisan di quora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keluarga sebagai Pendidikan Pertama dalam Kehidupan

19 Juni 2022   11:38 Diperbarui: 19 Juni 2022   11:46 1893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Keluarga merupakan lingkungan yang paling utama dalam kehidupan seorang anak. Pendidikan anak bukan berarti dimulai saat anak dimasukan ke sekolah, akan tetapi dimulai sejak ia lahir. Dimana rumah adalah sebagai sekolah pertama bagi anak. Rumah adalah suatu bangunan yang dijadikan sebagai tempat tinggal dalam jangka waktu tertentu dalam kehidupan manusia. Rumah harus menjamin kepentingan keluarga yaitu untuk tumbuh, berkembang, bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, dan lebih dari itu  rumah harus memberi ketenangan, kebahagiaan dan kenyamanan pada segala peristiwa kehidupannya. 

Dirumah terdapat anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda dan harus dilakukan demi terwujudnya keluarga yang harmonis,, rumah tangga yang aman damai dan sejahtera. Pendidikan pertama dimulai dari keluarga, biasa disebut sebagai Pendidikan Informal yang mana pendidikan informal dilakukan seseorang dari lingkungan keluarganya sendiri maupun lingkungan masyarakat. 

Oleh sebab itu sudah saatnya bagi masyarakat untuk mengubah pola pikir mereka terhadap pendidikan anaknya. Bukan hanya rumah yang menjadi tempat perlindungan dari panas dan hujan saja tetapi rumah sebagai sekolah pertama bukan berarti rumah yang memiliki banyak peraturan dan mengikat secara formal, akan tetapi rumah yang memiliki rasa kedamaian dan banyak pengetahuan di dalamnya.  

 Orang tua juga harus menempatkan diri mereka sebagai guru utama bagi anaknya. Bukan hanya sebagai seorang yang selalu memberi penilaian kepada anaknya terhadap segala hal. Akan tetapi  menjadikan diri mereka sebagai panutan serta pembimbing yang baik bagi anaknya. Dan juga menjadikan diri mereka sebagai sahabat yang baik bagi anaknya. Yang mengetahui segala aktifitas serta perasaan yang sedang dialami anaknya.

Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mendidik anaknya. Pertama, Memberi Teladan Bukan Sekadar Contoh. Jika menginginkan anaknya baik dan saleh, maka sudah seharusnya orang tua mencontohkan sikap terbaik di depan anak-anaknya, karena bagaimanapun sikap anak tidak akan jauh dari apa yang ia lihat dari lingkungan sekitarnya. Maka dalam hal ini orang tua tidak cukup hanya memberikan contoh tetapi ia harus menjadi teladan bagi anaknya. Memberi keteladanan berarti melakukan hal tersebut setiap waktu, bukan hanya memberitahu, mengajarkan dan memberinya contoh sampai bisa lantas dibiarkan. Learn to know, learn to do, learn to be.

Kedua, Membentuk Karakter Bertanggung Jawab dengan Penugasan. Sebagian orang tua mungkin menganggap kasihan dan tidak tega jika anaknya diberi tugas untuk mengerjakan pekerjaan rumah, dan akhirnya ia akan menjadi anak manja dan malas bekerja. Memberikan kasih sayang bukan hanya dengan memanjakan, memberinya tugas juga bagian dari kepedulian orang tua terhadap anaknya agar ia terbiasa bertanggung jawab atas segala hal. Oleh karena itu, sebaiknya orang tua membiasakan memberi tugas ringan sebagai edukasi bagi anak. Contohnya, membiasakannya merapihkan mainan setelah digunakan.

Ketiga, Nasihat, Pelita dalam Gulita. Pemberian nasihat kepada anak baik secara langsung maupun tidak langsung sangat diperlukan dalam proses pendidikan, Nasihat bisa dijadikan sebagai pengingat dan juga tuntunan hidup. Maka sudah seharusnya orang tua menasihati anak-anaknya tanpa bosan dan tanpa lelah. 

Keempat, Hadiah atas Keberhasilan dan Hukuman atas Kesalahan. Memberikan hadiah saat anak berhasil dan memberi hukuman ketika anak salah juga menjadi salah satu metode yang bisa diterapkan dalam mendidik anak. Hadiah tersebut bisa berupa pujian ataupun benda yang bermanfaat sesuai kebutuhan dan kesukaan anak. Adapun hukuman yang dimaksud adalah hukuman yang mendidik seperti memberi tugas, beban kerja, atau megurangi uang jajan. Kedua hal tersebut bisa memotivasi anak agar selalu berbuat baik dan juga berhati-hati dalam bertindak agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa didalam proses mendidik anak keluarga merupakan elemen penting yang memiliki peran utama untuk kemajuan dan perkembangan kecerdasan anak. Baik dalam hal psikologi, spiritual dan intelektual. Maka maasing-masing anggota keluarga memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda dan harus dijalankan sesuai dengan ketentuan yang ada, jika tugas dan tanggung jawab itu dijalankan dengan sebagai mana mestinya maka keluarga akan terbentuk keluarga yang harmonis sesuai dengan harapan baiti jannati (rumahku surgaku).

Dapat dikatakan juga pendidikan keluarga mempunyai arti penting sebagai wadah antara individu dan kelompok yang menjadi tempat pertama dan utama untuk anak bersosialisasi. Ibu, ayah, saudara adalah orang yang pertama bagi anak untuk mengadakan kontak dan tempat pembelajaran. Sedangkan Pendidikan utama yang paling penting diajarkan dalam keluarga adalah Pendidikan karakter, dan karakter Karakter kita terdiri dari kebiasaan-kebiasaan kita. Kebiasaan yang terbentuk semasa kanak-kanak dan remaja kerap bertahan hingga dewasa. Orang tua dapat mempengaruhi pembentukan kebiasaan anak mereka, dalam hal yang baik maupun yang buruk.

Terakhir dapat disimpulkan bahwa sebagai institusi pertama tempat berlangsungnya proses Pendidikan anak, maka orang tua sebagai penanggung jawab Pendidikan keluarga harus benar-benar dapat menyikapi kenyatan ini dengan benar dan mengkondisikan lingkungan keluarga dengan suasana Pendidikan. Pengkondisian ini dilaksanakan melalui pengajaran, pembiasaan, keteladanan yang bertujuan untuk membentuk Pendidikan utama yaitu Pendidikan karakter. Dengan adanya pengkondisian ini diharapkan anak-anak tumbuh dan berkembang sebagai manusia-manusia yang beradab, berpendidikan, dan berkarakter. InsyaaAllah dapat berguna bagi dirinya sendiri, agama, keluarga, dan masyarakat. Sehingga akan menjadi generasi yang berakhlaqul karimah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun