Mohon tunggu...
Hana Mufi
Hana Mufi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah pembaca yang bersemangat dan mudah bergaul. Menjelajahi halaman-halaman buku adalah kebahagiaan bagi saya, sementara berinteraksi dengan orang-orang baru membuka jendela untuk pengalaman yang berharga. Saya percaya bahwa dengan membaca dan berbaur dengan beragam orang, saya dapat terus tumbuh dan menghargai keindahan dunia ini

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Safety Riding sebagai Upaya Pengurangan Kecelakaan Lalu Lintas

25 Juli 2024   10:06 Diperbarui: 25 Juli 2024   10:29 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram @officialantariksa

Baru-baru ini, kecelakaan di jalan ringroad, khususnya di bagian barat, semakin sering terdengar. Banyak korban kecelakaan tersebut adalah mahasiswa. Menanggapi hal ini, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta mengadakan workshop ANTARIKSA "Unite for Safety" pada Sabtu, 20 Juli 2024. Acara ini bertujuan memberikan pemahaman tentang aturan berkendara yang benar.

Workshop ini menghadirkan narasumber dari Ditlantas Polda DIY, seorang casual riding influencer, dan perwakilan dari Astra Motor Yogyakarta. AKBP Widya Mustika Ningrum, dari Ditlantas Polda DIY, menyebutkan bahwa banyak kecelakaan di kalangan mahasiswa disebabkan oleh kurangnya pemahaman mengenai keselamatan berkendara. Banyak mahasiswa yang sering melanggar aturan jalan seperti tidak memakai helm, melawan arah, dan mengendarai motor dengan kecepatan tinggi.

Mas Rang, seorang casual riding influencer, menambahkan bahwa kecerobohan pengendara adalah penyebab utama kecelakaan. Beberapa faktor penyebab kecelakaan antara lain kurang waspada terhadap lalu lintas dari depan, gagal menjaga jarak aman, ceroboh saat berbelok, melampaui batas kecepatan, dan ceroboh saat mendahului. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan keselamatan saat berkendara.

Polda DIY berupaya mengurangi angka kecelakaan dengan menutup bukaan ringroad ilegal. Idealnya, jarak antara bukaan adalah 300 meter. Namun, banyak bukaan ilegal yang dibuat oleh pihak tidak bertanggung jawab. Dari 170 bukaan yang ada di ringroad, 90% adalah ilegal. Hal ini tidak hanya berbahaya bagi pengendara tetapi juga menyulitkan pengaturan lalu lintas.

Ada beberapa tips yang dapat diterapkan untuk menghindari kecelakaan. Pertama, meningkatkan kesadaran individu akan pentingnya keselamatan saat berkendara. Kedua, selalu mematuhi aturan lalu lintas. Ketiga, memastikan kendaraan dalam kondisi baik sebelum digunakan. Terakhir, jika merasa lelah, jangan ragu untuk beristirahat sejenak.

Selain itu, perwakilan dari Astra Motor Yogyakarta memaparkan materi tentang cara berkendara yang baik dan benar. Mereka menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan rutin terhadap kendaraan sebelum digunakan, memahami dan mematuhi aturan lalu lintas, serta pentingnya menggunakan perlengkapan keselamatan seperti helm dan jaket pelindung.

Workshop ini dapat dikaitkan dengan teori perilaku berencana yang dikemukakan oleh Ajzen. Teori ini menyatakan bahwa perilaku individu dipengaruhi oleh niat mereka, yang dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku. Workshop "Unite for Safety" bertujuan mengubah sikap mahasiswa terhadap keselamatan berkendara dengan memberikan informasi mendetail tentang pentingnya keselamatan berkendara, sehingga sikap mereka menjadi lebih positif. Kehadiran narasumber dari Ditlantas Polda DIY, casual riding influencer, dan Astra Motor Yogyakarta membantu membentuk norma sosial yang mendorong perilaku aman, karena mahasiswa cenderung lebih patuh saat melihat orang berpengaruh juga mendukung keselamatan berkendara. Workshop ini juga meningkatkan persepsi kontrol mahasiswa dengan memberikan tips praktis dan pengetahuan teknis tentang berkendara aman, sehingga mereka merasa lebih mampu menghindari kecelakaan. Dengan menerapkan teori perilaku berencana, workshop ini diharapkan dapat secara efektif mengurangi angka kecelakaan di jalan ringroad barat dan meningkatkan keselamatan di jalan raya. Mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan dapat menerapkan dan menyebarkan pengetahuan ini, menciptakan budaya berkendara yang aman dan tertib.

Diharapkan dengan adanya workshop ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru tentang berkendara yang aman, tetapi juga mampu menerapkan dan menyebarluaskan praktik keselamatan tersebut kepada teman-teman dan komunitas mereka. Dengan komitmen bersama untuk meningkatkan kesadaran dan disiplin dalam berkendara, kita dapat menciptakan lingkungan lalu lintas yang lebih aman dan mengurangi risiko kecelakaan. Mari kita jadikan keselamatan berkendara sebagai bagian integral dari budaya kampus kita dan berkontribusi pada keselamatan bersama di jalan raya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun