Golongan darah merupakan suatu tanda dalam tubuh manusia yang memiliki unsur antigen didalamnya, terdapat berbagai jenis golongan darah yang kita ketahui bersama.
Di dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) juga memuat data golongan darah seseorang, itu menandakan betapa pentingnya hal tersebut sehingga dijadikan data dalam kartu identitas kita.
Pada tahun 1907 'Jan Jnskydi' mengklasifikasikan golongan darah manusia kedalam empat group yaitu : O, A, B, dan AB dan sekarang masih digunakan, menurut ilmuwan Austria 'Karl Landsteiner' pada tahun 1930, menemukan cara penggolongan darah ABO.
Penggolongan Darah ABO
Penggolongan darah ABO menghasilkan 7 kemungkinan susunan gamet dan 6 kemungkinan susunan genotif, golongan darah ABO tergolong menjadi empat jenis : A, B, AB, dan O yang didasarkan pada sel darah yang memiliki jenis antigen tertentu disebut Isoaglutinogen.
Penggolongan Darah Rhesus (Rh)
Nama penggolongan darah ini diambil dari sample monyet jenis Rhesus yang di ambil pada tahun 1940 oleh ilmuwan 'Karl Landsteiner' biasanya orang yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+ dan sering digabungkan dengan penggolongan ABO.
Kecocokan kedua faktor di atas adalah penentu ketidakcocokan golongan darah tersebut, contoh : donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh- yang dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang menyebabkan perempuan dibawah usia melahirkan dapat mempengaruhi janin pada saat kehamilan karena faktor Rh dan mengakibatkan Hemolisis.
Sebagai bahan keilmuan bagi pendidik anak usia dini perlu kiranya kita juga mengenal jenis-jenis golongan darah peserta didik kita sebagai bahan acuan minat dan bakatnya, juga sebagai pengenalan karakter anak berdasarkan golongan darahnya masing-masing.