"Prasiaga adalah anak-anak yang belum berusia tujuh (7) tahun yang diberikan pengenalan tentang nilai-nilai kebangsaan melalui pendidikan kepramukaan di Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) " (Panduan Prasiaga / Kemendikbud & Dirjen PAUD DIKMAS-2019)
Secara umum kegiatan Kepramukaan sebelumnya di lapangan seolah-oleh identik dengan kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah, padahal tidak selalu demikian.Â
Kepramukaan atau kepanduan bagi anak usia dini sebelumnya menjadi degardasi dari siaga ke prasiaga, seharusnya idealnya bukanlah seperti itu.
Menjadi hal yang turun temurun adalah wajar karena sebuah kebiasaan dan tentunya akan di gebrak oleh hal baru yang unik, berinovasi, dan perubahan atau pembaharuan didalamnya.
Idealnya adalah prasiaga lanjut ke siaga, hal ini sudah dirancang & dilakukan oleh PW Himpaudi Provinsi Jawa-Barat sejak 2018 silam.
Rancangan-rancangan model pembelajaran prasiaga telah didesain sedemikian rupa sehingga memenuhi tahapan-tahapan standar kepramukaan secara umum, khususnya bagi anak usia dini.
Prasiaga PAUD sebagai model pembelajaran karakter yang dicetuskan pertamakali oleh Dr. Rudiyanto M.Si selaku ketua PW Himpaudi Provinsi Jawa-Barat.
Model pembelajaran karakter yang menyenangkan melalui metode STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts dan Mathematics).
Prasiaga PAUD akan mengikuti kegiatan di kelembagaan PAUD itu sendiri, mendekatkan lembaga dengan karakteristiknya.
Di PAUD tidak ada disebutkan dalam Permendikbud 146 Kurikulum 2013 terkait ekstrakurikuler, yang ada adalah program karakteristik kurikulum yang sesuai tema dan 6 aspek pembelajaran.
Ini yang membedakan prasiaga sekarang dengan yang sebelumnya, karena kemungkinan dahulu pernah dilaksanakan tetapi bentuknya atau gagasannya serta pelaksanaannya yang sangat berbeda.