Kisah saat di kampung ayah, dalam ingatanku rumahnya tinggi-tinggi, banyak pepohonan besar, dan mandi pun harus di kali/sungai.
Sungainya begitu besar, saya tidak ingat namanya, tetapi binatang buas masih ada dan berkeliaran di sana. Seram!
Kakek adalah seorang tetua di kampung yang konon katanya jika meninggal mayatnya akan disimpan di sebuah gua.
katanya juga itu untuk menghormati para tetua / leluhur yang sudah turun temurun seperti itu. Ibu juga mengiyakan cerita itu.
Sejak kecil saya begitu dekat dengan kakek, selalu di ajak ketika ritual keagamaan di sana. Saya tidak begitu ingat seperti apa persisnya.
Tetapi memang benar jika ada yang meninggal selalu ada ritual khusus ala suku mereka. Itu sekitar tahun 1989-1990 tidak tahu jika sekarang.
Sebenarnya, terbesit dihati ingin sekali pergi ke sana dan memeluk kampung ayah dan keluarganya, beserta kenangannya.
Ayah, Kami Pulang ke Kampung Ibu
Tidak lama ibu di Kendari, kurang lebih dua tahun, entah kenapa beliau kembali ke Jawa Barat, Purwakarta.
Sedikit rumit dimengerti oleh anak-anak semacam diriku saat itu. Aku berontak dan tidak mau ikut pulang ke kampung ibu.
Saat itu ibu sebenarnya akan meninggalkan kami di Sulawesi (aku & kakak laki-lakiku).