3. Mempunyai keturunan
Salah satu pemicu ketidak harmonisan dan berpisahnya keluarga adalah keturunan walaupun sedikit resiko angka perceraian akibat hal ini.
Berumah tangga atau berkeluarga tidak akan lengkap rasanya jika tidak mempunyai keturunan, karena tanpa anak rumah akan sepi dan sunyi, begitupun sebaliknya jika kita mempunyai keturunan kita harus menjaganya dan mendidiknya dengan baik, itu semua perlu kerjasama dengan pasangan kita jangan sampai  hal-hal yang tidak di inginkan terjadi terhadap keturunan kita di kemudian hari.
4. Masa depan anak
Dengan didikan dan arahan yang baik dan positif supaya anak kita memiliki masa depan yang lebih baik tentunya hal ini juga di perlukan persiapan yang lebih matang seperti pendidikan, kesehatan, dan lainnya karena setiap hari kita di sibukkan dengan pekerjaan, walaupun anak itu kesehariannya bersama pembantu tapi kita tetap harus memperhatikan anak kita melebihi segalanya agar tumbuh kasih sayang terhadap anak dan sebaliknya.
Apa yang kita tanam terhadap anak hari ini kita akan menuainya esok hari. Ini mengartikan bahwa banyak anak ketika kita tua nanti tidak akan memperhatikan kita juga.
5. Berkeluarga dan bertetangga sewajarnya
Tetangga adalah rumah kedua bagi kita, karena apabila kita ada keperluan dan ada sesuatu yang terjadi di keluarga kita, baik itu acara selamatan rumah, acara selamatan anak, pasti kita akan bicara kepada orang yang terdekat dahulu yaitu tetangga kita. Bahkan sampai menitipkan rumah ketika mudik pun kita pasti bilang ke tetangga.
Semua itu di lakukan sewajarnya artinya tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh juga dalam berkomunikasi dengan tetangga, karena mempunyai zona nyaman dan privasi masing-masing. Intinya saling menghormati dan saling membalas undangan serta menghargainya.
6. Perekonomian keluarga yang baik
Hal yang sangat penting ini berdampak bagi keharmonisan keluarga, tidak sedikit pasangan yang berpisah karena faktor ini, dengan keributan -keributan kecil hingga besar sampai pembagian harta gono gini.
Supaya hal di atas dapat di hindari baiknya dari kedua pasangan mempunyai pendapatan yang harus di atur dengan baik supaya perekonomian keluarga tersusun dengan rapih.Â
Seperti contohnya : biaya setoran rumah, mobil, motor, dll. Itu semua harus terkontrol dengan apik dan baik dari kedua pasangan yaitu dengan cara saling terbuka dengan pendapatan masing-masing agar tujuan perekonomian keluarga yang harmonis dapat tercapai.
7. Mempersiapkan hari tua yang bahagia
Kiranya ini adalah tingkat pencapaian terakhir bagi setiap pasangan di dunia yaitu dengan menikmati masa tua bersama-sama pasangannya dengan penuh kasih sayang sehingga keluarga harmonis yang di impikan bisa terwujud dengan baik untuk menuju keluarga yang sakinah mawadah warohmah.
Hal yang terlihat mudah dan sepele dalam berkeluarga justru bisa menjadi hal yang sangat penting dan fatal jika kita tidak mengetahui kuncinya dalam mencapai keluarga yang harmonis.