Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sepucuk Rasa

18 Januari 2020   18:40 Diperbarui: 18 Januari 2020   18:56 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi ini ku baca sepucuk puisi tak bertepi

Bukan, bukan ku tak mampu membacanya

Hanya ada hal yang mengganjal tatkala senja merona

Segelas rasa menambah warna dalam genggaman penuh makna

Jiwa tertuju pada raga mengalun rindu dalam angkasa

Puisi yang tak berpujangga....

Sukma ku berbicara.....

Bersama damai di keabadian lambang dua insan di peraduan menuju perahu-Nya

Sinarnya begitu menderu dalam tulisan

Tak kuasa ku teriakkan dalam do'a

Akan kah dia bersamaku?

Malam panjang tak bertuan, membuat keladi dalam keramaian hujan

Gempita menyapaku, akankah dia bersamaku jua? Atau .... Berkelakar dalam tangis air mata?

Sorak sorai angin meniupkan kegelisahan dalam beningnya embun sang pujangga tanpa rasa

Puisi sudah berbalas

Hingga nenjadikanmu puas

Apakah kita akan meluas

Dalam genggaman walau hanya seutas

Ah, sudahlah semuanya tak begitu selaras

Jika jiwa tak berpapas

Purwakarta 18 Januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun