Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Derita dan Durhaka Ibu

9 Januari 2020   00:04 Diperbarui: 9 Januari 2020   00:26 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Durhaka nya seorang ibu terlihat jelas dengan kisah kasus pembuangan bayi yang tidak berdosa. "Tidak hanya anak yang durhaka pada ibunya, seorang ibu pun ada yang durhaka pada anaknya" bagaimana itu bisa terjadi? Karena nilai moral pada seorang ibu pun harus dipupuk dan di bina melalui dan dari orang-orang tersayangnya, sehingga sosok ibu bisa belajar dari setiap kesalahannya.

Namun semua itu terbantahkan oleh firman yang agung, yang tidak lain andalah ajaran setiap agama bahwa tetap memuliakan seorang ibu walaupun dia pernah membuang anaknya adalah hal terpuji. Karena kita seorang anak pernah bersemayam di dalam perutnya selama 9 bulan lamanya.

Kisah untuk semua ibu yang di luar sana, jangan jadikan deritamu menjadi durhakamu.

 Bravo! Selamat hari ibu, walau telat nulisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun